Mengapa Fatah Tidak Ikut Membantu Hamas? dari Perbedaan Ideologi hingga Rivalitas Gerakan

Senin, 16 Oktober 2023 - 12:50 WIB
loading...
Mengapa Fatah Tidak Ikut Membantu Hamas? dari Perbedaan Ideologi hingga Rivalitas Gerakan
Hamas dan Fatah sulit bersatu karena banyak perbedaan. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Hamas dan Fatah adalah dua partai paling dominan di kancah politik Palestina.

Hamas telah menjadi penguasa de facto di Jalur Gaza sejak 2007, setelah mengalahkan partai Fatah yang lama mendominasi Presiden Mahmoud Abbas dalam pemilihan parlemen.

Berikut adalah 4 alasan kenapa Fatah tidak ikut membantu Hamas.

1. Perbedaan Ideologi

Mengapa Fatah Tidak Ikut Membantu Hamas? dari Perbedaan Ideologi hingga Rivalitas Gerakan

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, Fatah merupakan singkatan dari Harakat al-Tahrir al-Filistiniya atau Gerakan Pembebasan Nasional Palestina dalam bahasa Arab. Kata Fatah artinya menaklukkan.

Gerakan sekuler ini didirikan di Kuwait pada akhir tahun 1950-an oleh diaspora warga Palestina setelah Nakba tahun 1948 – pembersihan etnis Palestina oleh gerakan Zionis yang bertujuan untuk menciptakan negara modern Yahudi di Palestina yang bersejarah.

Fatah didirikan oleh beberapa orang, terutama mendiang presiden Otoritas Palestina – Yasser Arafat, pembantu Khalil al-Wazir dan Salah Khalaf, dan Mahmoud Abbas, yang merupakan presiden Otoritas Palestina saat ini.

Gerakan ini didasarkan pada perjuangan bersenjata melawan Israel untuk membebaskan Palestina yang bersejarah.

Sayap militer utama kelompok ini adalah al-Asifah, atau Badai. Pejuang Al-Asifah bermarkas di beberapa negara Arab serta di Tepi Barat dan Gaza.

Perjuangan bersenjata kelompok ini melawan pendudukan Israel dimulai pada tahun 1965. Sebagian besar operasi bersenjatanya dilakukan dari Yordania dan Lebanon.

Di bawah Yasser Arafat, dan setelah Perang Arab-Israel tahun 1967, Fatah menjadi partai dominan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang terdiri dari banyak partai politik Palestina. PLO dibentuk pada tahun 1964 dengan tujuan untuk membebaskan Palestina, dan saat ini bertindak sebagai perwakilan rakyat Palestina di PBB.

Setelah diusir dari Yordania dan Lebanon pada tahun 1970an dan 1980an, gerakan ini mengalami perubahan mendasar, memilih untuk bernegosiasi dengan Israel.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)