Evaluasi Haji, Arab Saudi Buka Peluang Gelar Umrah Lagi
loading...
A
A
A
MAKKAH - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan mengevaluasi pengalaman yang diperolehnya dalam mengelola haji dengan jamaah yang sangat dibatasi tahun ini. Hasil evaluasi ini akan dimanfaatkan untuk memungkinkan Saudi membuka kembali situs-situs suci untuk umrah.
Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Haji, Dr Hussein Al-Sharif, yang dikutip Saudi Gazette, Selasa (4/8/2020), mengatakan bahwa kementerian akan segera memulai persiapan untuk musim umrah mendatang.
Dia mengatakan kementerian akan mengevaluasi pelajaran yang didapat dari ibadah haji yang baru saja berakhir—yang diadakan dalam dua minggu dengan hanya 10.000 jamaah—dan mengamati prosedur kesehatan yang dilaksanakan di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).
Hussein menambahkan bahwa semua jamaah haji harus menjalani karantina rumah selama tujuh hari dan tidak boleh meninggalkan rumah mereka selama periode tersebut. Selama periode karantina itu, Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan sesuai dengan protokol kesehatan. (Baca: Haji 2020 Berakhir, 10.000 Jamaah Dikarantina 14 Hari di Arab Saudi )
Hussein mengatakan semua jamaah haji berkumpul di akomodasi mereka di Makkah setelah selesai ibadah haji pada hari Minggu.
Semua jamaah haji tahun ini dipilih berdasarkan sistem lotere untuk penduduk lokal dan asing di Arab Saudi .
"Mereka yang bepergian melalui udara kemudian dibawa ke bandara, dan bagi mereka yang bepergian melalui darat, kementerian menyediakan transportasi untuk mengirim mereka pulang," ujarnya.
"Kondisi kesehatan dan keselamatan mereka akan terus dipantau, sambil memastikan kepatuhan mereka dengan aturan karantina," imbuh dia.
Dia memuji layanan dan pengaturan musim haji baru-baru ini yang memungkinkan para jamaah untuk melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.
Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Haji, Dr Hussein Al-Sharif, yang dikutip Saudi Gazette, Selasa (4/8/2020), mengatakan bahwa kementerian akan segera memulai persiapan untuk musim umrah mendatang.
Dia mengatakan kementerian akan mengevaluasi pelajaran yang didapat dari ibadah haji yang baru saja berakhir—yang diadakan dalam dua minggu dengan hanya 10.000 jamaah—dan mengamati prosedur kesehatan yang dilaksanakan di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).
Hussein menambahkan bahwa semua jamaah haji harus menjalani karantina rumah selama tujuh hari dan tidak boleh meninggalkan rumah mereka selama periode tersebut. Selama periode karantina itu, Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan sesuai dengan protokol kesehatan. (Baca: Haji 2020 Berakhir, 10.000 Jamaah Dikarantina 14 Hari di Arab Saudi )
Hussein mengatakan semua jamaah haji berkumpul di akomodasi mereka di Makkah setelah selesai ibadah haji pada hari Minggu.
Semua jamaah haji tahun ini dipilih berdasarkan sistem lotere untuk penduduk lokal dan asing di Arab Saudi .
"Mereka yang bepergian melalui udara kemudian dibawa ke bandara, dan bagi mereka yang bepergian melalui darat, kementerian menyediakan transportasi untuk mengirim mereka pulang," ujarnya.
"Kondisi kesehatan dan keselamatan mereka akan terus dipantau, sambil memastikan kepatuhan mereka dengan aturan karantina," imbuh dia.
Dia memuji layanan dan pengaturan musim haji baru-baru ini yang memungkinkan para jamaah untuk melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.
(min)