Putin: Kami Tidak Memulai Perang di Ukraina

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 19:26 WIB
loading...
Putin: Kami Tidak Memulai Perang di Ukraina
Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia bukanlah pihak yang memulai perang di Ukraina. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang berusaha untuk memaksakan hegemoninya yang sedang runtuh di seluruh dunia dan perang di Ukraina menunjukkan seberapa jauh negara-negara Barat telah kehilangan kontak dengan kenyataan.

“Kami tidak memulai apa yang disebut perang di Ukraina. Sebaliknya, kami berusaha menyelesaikannya,” kata Putin pada pertemuan Klub Diskusi Valdai di resor Sochi Laut Hitam seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (6/10/2023).

Dikatakan oleh pemimpin Rusia itu Barat telah menyebabkan perang karena AS adalah “hegemoni” yang menganggap dirinya sebagai satu-satunya penentu kebenaran di planet ini.

Putin mengatakan para pemimpin Barat telah kehilangan “kesadaran akan realitas” karena apa yang ia anggap sebagai “pemikiran kolonial” Washington. Dia mempertanyakan hak apa yang dimiliki Amerika Serikat untuk menguliahi negara lain.



Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022 memicu perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Ukraina timur dan selatan, menewaskan atau melukai ratusan ribu orang dan memicu perpecahan terbesar dalam hubungan Rusia dengan Barat selama enam dekade.

Negara-negara Barat menganggap perang ini sebagai kesalahan strategis terbesar Moskow sejak invasi Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 dan para pemimpin Barat mengatakan mereka ingin mengalahkan Rusia di medan perang Ukraina. Serangan balasan Ukraina sejauh ini gagal menghasilkan keberhasilan teritorial yang besar.

Namun, Putin menggambarkan perang tersebut sebagai bagian dari perjuangan yang jauh lebih besar melawan Amerika Serikat yang menurut elit Kremlin bertujuan untuk memecah belah Rusia, mengambil sumber daya alamnya yang sangat besar, dan kemudian melakukan penyelesaian masalah dengan China.

Mantan mata-mata yang kini memegang kekuasaan di Moskow telah berulang kali memperingatkan risiko konflik Rusia-NATO ketika dominasi negara-negara Barat pasca-Perang Dingin berkurang, Rusia melupakan penghinaan akibat keruntuhan Soviet, dan status China naik menjadi negara adidaya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)