Guru Cantik di AS Didakwa Memperkosa Mantan Siswanya

Kamis, 22 Juni 2017 - 11:03 WIB
Guru Cantik di AS Didakwa Memperkosa Mantan Siswanya
Guru Cantik di AS Didakwa Memperkosa Mantan Siswanya
A A A
KENTUCKY - Seorang guru perempuan di sebuah sekolah menengah di Amerika Serikat (AS) ditangkap karena berhubungan badan dengan anak lelaki di bawah umur yang merupakan mantan siswanya. Guru berparas cantik ini pun didakwa melakukan pemerkosaan.

Lindsey Jarvis, 27, guru perempuan yang statusnya sudah menikah terlibat skandal asusila dengan pelajar di bawah umur saat bekerja sebagai pengajar di dua sekolah berbeda, yakni di Woodford County Middle School dan Veterans Park Elementary School.

Skandal itu terjadi setelah guru asal Kentucky ini menjalin hubungan asmara dengan mantan siswanya.

Jarvis mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pemerkosaan dalam sidang di pengadilan pada hari Senin lalu. Dia didakwa melakukan pemerkosaan, sodomi dan transaksi melanggar hukum dengan anak di bawah umur di Distrik Woodward.

Guru tersebut kini ditahan di Lexington. Mantan siswanya yang terlibat skandal ini baru berusia di bawah 16 tahun.

Menurut laporan media setempat, dia diduga menyodomi siswa tersebut pada bulan Mei 2016 dan melakukan hubungan seksual dengannya sebulan kemudian di Woodford County Middle School, tempat dia bekerja sejak 2013. Dia mengundurkan diri dari jabatannya di sekolah tersebut pada bulan Juni 2016.

Jarvis kemudian dipekerjakan di Veterans Park Elementary School pada bulan Agustus 2016, di mana dia diduga melanjutkan ”hubungan romantisnya” dengan mantan muridnya.

Siswa tersebut mengatakan kepada polisi bahwa mereka melakukan hubungan seksual. Dia mengaku memiliki ada bukti terkait hubungan mereka dari catatan teleponnya dengan Jarvis.

Jarvis mengundurkan diri dari jabatannya pada hari Jumat atau pada hari yang sama saat dia ditangkap.

Lisa Deffendall, juru bicara Fayette County Schools, otoritas pendidikan setempat, mengonfirmasi kepada The Sun bahwa Jarvis telah mengundurkan diri.

”Meskipun kami tidak dapat berkomentar mengenai masalah personel individual, kami dapat meyakinkan keluarga dan anggota masyarakat bahwa kami mengetahui masalah ini. Sesuai protokol personel kami dalam kasus seperti ini, maka akan meminta pegawai ditempatkan berdasarkan cuti administratif yang menunggu keputusan,” kata Deffendall, yang dikutip semalam (21/6/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3417 seconds (0.1#10.140)