Polandia: Jangan Pernah Menghina Kami Lagi

Minggu, 24 September 2023 - 15:34 WIB
loading...
Polandia: Jangan Pernah Menghina Kami Lagi
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengancam Ukraina. Foto/Reuters
A A A
WARSAWA - Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki telah memperingatkan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk tidak memfitnah Polandia di panggung dunia. Itu dipicu karena Kiev dan Warsawa terus berselisih mengenai ekspor biji-bijian.

“Saya ingin mengatakan kepada Presiden Zelensky untuk tidak menghina Polandia lagi, seperti yang dia lakukan baru-baru ini dalam pidatonya di PBB,” kata Morawiecki kepada massa di kota Swidnik, dilansir RT.

“Rakyat Polandia tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi, dan membela nama baik Polandia bukan hanya tugas dan kehormatan saya, tetapi juga tugas terpenting pemerintah Polandia,” kata PM. Dia menekankan bahwa Warsawa akan membela kepentingannya “dalam konteks geopolitik saat ini.”

Berbicara di Majelis Umum PBB di New York awal pekan ini, Zelensky mengatakan bahwa “beberapa teman kita di Eropa menunjukkan solidaritas dalam teater politik, mengubah masalah gandum menjadi sebuah thriller.” Warsawa bereaksi terhadap pidato tersebut dengan memanggil duta besar Ukraina.



Perselisihan ini terjadi setelah Warsawa menolak mencabut larangan terhadap biji-bijian Ukraina, dengan alasan perlunya melindungi para petani dari masuknya produk-produk murah dari luar negeri.

Kiev, sementara itu, mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), bersikeras bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh Polandia adalah ilegal. Masalah ini sangat sensitif karena Polandia merupakan pusat logistik penting untuk pengiriman senjata asing ke Ukraina, dan menjadi tuan rumah pelatihan tentara Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Duda menggambarkan Kiev sebagai “orang yang tenggelam” yang berisiko menyeret orang-orang yang mencoba menyelamatkannya ke dalam air.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko, pada gilirannya, mendesak para pemimpin di Warsawa untuk “mengesampingkan emosi mereka” dan fokus pada menemukan “jalan konstruktif” untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1949 seconds (0.1#10.140)