Korsel: Korut Kembali Menembakkan Rudal Balstik
A
A
A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) menuding tetangga mereka Korea Utara (Korut) kembali menembakan rudal balistik. Ini adalah kali kedua dalam satu bulan terakhir Korut menembakkan rudal balitisk mereka.
"Korut menembakkan sebuah proyektil yang tidak teridentifikasi dari sebuah lokasi dari sekitar Pukchang di Pyeongannam-do (Provinsi Pyeongan Selatan)," kata Kepala Staf Gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Yonhap pada Minggu (21/5).
Namun, Kepala Staf Gabungan Korsel belum memiliki rincian mengenai jenis rudal yang ditembakkan, dan jarak yang berhasil ditempuh oleh rudal tersebut.
Sebelumnya pada 14 Mei lalu, Korut menembakkan sebuah rudal balistik yang mendarat di laut dekat Rusia dalam sebuah peluncuran yang Washington sebut sebagai sebuah pesan ke Korsel. Peluncuran itu dilakukan beberapa hari setelah presiden baru Korsel yang mengambil alih jabatan berniat melibatkan Pyongyang dalam dialog.
KCNA mengatakan rudal itu mencapai ketinggian tertinggi ketimbang tes-tes sebelumnya sehingga tidak mempengaruhi keamanan negara-negara tetangga. Rudal itu terbang 490 mil dan mencapai ketinggian 2.211,5 kilometer.
AKibat uji coba itu, Dewan Keamanan (DK) PBB memperingatkan akan menjatuhkan sanksi baru untuk negara komunis itu.
Dalam sebuah pernyataan, 15 anggota Dewan tersebut menuntut agar Pyongyang tidak melakukan pengujian lebih lanjut. DK PBB menekankan pentingnya bagi Korut untuk segera menunjukkan komitmen yang tulus untuk melakukan denuklirisasi melalui tindak nyata.
"Korut menembakkan sebuah proyektil yang tidak teridentifikasi dari sebuah lokasi dari sekitar Pukchang di Pyeongannam-do (Provinsi Pyeongan Selatan)," kata Kepala Staf Gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Yonhap pada Minggu (21/5).
Namun, Kepala Staf Gabungan Korsel belum memiliki rincian mengenai jenis rudal yang ditembakkan, dan jarak yang berhasil ditempuh oleh rudal tersebut.
Sebelumnya pada 14 Mei lalu, Korut menembakkan sebuah rudal balistik yang mendarat di laut dekat Rusia dalam sebuah peluncuran yang Washington sebut sebagai sebuah pesan ke Korsel. Peluncuran itu dilakukan beberapa hari setelah presiden baru Korsel yang mengambil alih jabatan berniat melibatkan Pyongyang dalam dialog.
KCNA mengatakan rudal itu mencapai ketinggian tertinggi ketimbang tes-tes sebelumnya sehingga tidak mempengaruhi keamanan negara-negara tetangga. Rudal itu terbang 490 mil dan mencapai ketinggian 2.211,5 kilometer.
AKibat uji coba itu, Dewan Keamanan (DK) PBB memperingatkan akan menjatuhkan sanksi baru untuk negara komunis itu.
Dalam sebuah pernyataan, 15 anggota Dewan tersebut menuntut agar Pyongyang tidak melakukan pengujian lebih lanjut. DK PBB menekankan pentingnya bagi Korut untuk segera menunjukkan komitmen yang tulus untuk melakukan denuklirisasi melalui tindak nyata.
(esn)