Semua Anggota Parlemen Rusia Tidak akan Gunakan Mobil-mobil Asing

Selasa, 19 September 2023 - 12:30 WIB
loading...
Semua Anggota Parlemen...
Pengunjung berkumpul di dekat mobil Aurus Senat saat upacara peluncuran penjualan merek mobil mewah pertama Rusia Aurus di showroom resmi di Moskow, Rusia, 23 Agustus 2019. Foto/REUTERS/Evgenia Novozhenina
A A A
MOSKOW - Seluruh anggota Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, akan sepenuhnya beralih menggunakan mobil produksi dalam negeri saat bekerja.

Perubahan ini digambarkan sebagai cara meningkatkan kinerja perusahaan otomotif di negara tersebut.

“Diputuskan bahwa, mulai tahun depan, para legislator di daerah pemilihan mereka hanya akan dilengkapi dengan kendaraan yang diproduksi di Rusia,” ujar majelis dengan 450 kursi itu pada Senin (18/9/2023) dalam pernyataan di situsnya.

Parlemen menambahkan, “Dewan Duma telah mengadopsi keputusan tersebut dengan suara bulat.”

Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan, “Langkah tersebut akan membantu perkembangan industri otomotif Rusia, sementara dana negara akan tetap ada di negara tersebut.”

Pada Agustus, Presiden Vladimir Putin berpendapat, “Semua pejabat harus menggunakan mobil buatan dalam negeri, dan para pejabat harus mempromosikan merek nasional, termasuk kendaraan.”

Volodin mendukung gagasan tersebut, dengan mengatakan saatnya para anggota parlemen akan beralih ke merek mobil dalam negeri, seperti Moskvich, Lada, dan Aurus.



Meskipun dua merek pertama sudah terkenal sejak zaman Soviet, Aurus diluncurkan pada 2018, mengkhususkan diri pada limusin antipeluru dan mobil mewah lainnya.

Putin telah menunjukkan model Aurus kepada beberapa kepala negara, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Moskow telah berusaha mengurangi ketergantungan pada impor setelah negara-negara NATO, serta Jepang dan Korea Selatan, memberlakukan sanksi besar terhadap Rusia atas konfliknya dengan Ukraina.

Moskow telah berusaha mengurangi ketergantungan pada impor setelah negara-negara NATO, serta Jepang dan Korea Selatan, memberlakukan sanksi besar terhadap Rusia atas konfliknya dengan Ukraina.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Wamenpar Beri Apresiasi...
Wamenpar Beri Apresiasi Tinggi untuk Pemenang Women's Inspiration Awards 2025
Hasil Arsenal vs PSG...
Hasil Arsenal vs PSG Skor 0-1: Gol Kilat Ousmane Dembele Akhiri Kutukan Les Parisiens
Industri Besi dan Baja...
Industri Besi dan Baja Menuju Emisi Nol Bersih, Kadin Net Zero Hub Perkuat Pendampingan
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
5 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
7 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
8 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
9 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
9 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
10 jam yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved