Zelensky Tolak Konsesi Wilayah dengan Rusia, Lanjut Perang Meski Babak-belur
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak konsesi wilayah apa pun dengan Rusia sebagai bagian dari kemungkinan perjanjian perdamaian.
Dia bersikeras Kiev harus terus melanjutkan serangannya, apa pun cuacanya.
Dalam wawancara dengan CBS News yang dirilis Minggu (17/9/2023), ketika ditanya apakah Ukraina akan menyerahkan wilayahnya kepada Moskow untuk perdamaian, Zelensky menjawab, “Tidak. Ini adalah wilayah kami.”
Namun dia tidak menjelaskan apakah hal ini berlaku untuk Crimea yang mayoritas penduduknya memilih bergabung Rusia dalam referendum pada 2014 setelah kudeta Maidan yang didukung Barat di Kiev.
Ukraina maupun negara-negara Barat yang mendukung Kiev tidak mengakui hasil referendum tersebut.
Zelensky juga mengakui serangan balasan yang dilakukan Kiev, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan, “tidak terlalu cepat.”
Namun demikian, dia mengatakan Ukraina akan terus melanjutkan kegiatannya terlepas dari cuaca apa pun.
“Kami perlu membebaskan wilayah kami sebanyak mungkin dan bergerak maju, meskipun jaraknya kurang dari (setengah mil atau) seratus (yard)… Kami tidak boleh kehilangan waktu. Lupakan cuaca, dan sejenisnya,” tegas dia.
Dia menambahkan, meskipun pasukan darat tidak dapat bergerak, Ukraina akan menggandakan serangan pesawat tak berawak.
Komentar Zelensky muncul setelah laporan Wall Street Journal yang mengatakan pasukan Ukraina tidak hanya akan menghadapi pasukan Rusia yang memiliki pertahanan yang kuat, namun juga hujan dan cuaca dingin yang dapat mengganggu logistik, kemampuan manuver secara keseluruhan, dan menghilangkan segala peluang untuk melakukan terobosan.
Ukraina memulai serangannya pada awal musim panas namun sejak itu kesulitan mendapatkan wilayah yang cukup luas.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, sejak dimulainya serangan balasan tersebut, Ukraina telah kehilangan lebih dari 71.000 tentara, 543 tank, dan hampir 18.000 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis.
Para pejabat Ukraina telah berulang kali menolak konsesi wilayah apa pun kepada Rusia untuk mengakhiri konflik.
Musim gugur lalu, setelah empat bekas wilayah Ukraina memilih bergabung dengan Moskow dalam referendum, Zelensky menandatangani dekrit yang melarang negosiasi apa pun dengan kepemimpinan Rusia saat ini.
Moskow telah berulang kali mengatakan mereka belum menutup pintu perundingan dengan Kiev.
Dia bersikeras Kiev harus terus melanjutkan serangannya, apa pun cuacanya.
Dalam wawancara dengan CBS News yang dirilis Minggu (17/9/2023), ketika ditanya apakah Ukraina akan menyerahkan wilayahnya kepada Moskow untuk perdamaian, Zelensky menjawab, “Tidak. Ini adalah wilayah kami.”
Namun dia tidak menjelaskan apakah hal ini berlaku untuk Crimea yang mayoritas penduduknya memilih bergabung Rusia dalam referendum pada 2014 setelah kudeta Maidan yang didukung Barat di Kiev.
Ukraina maupun negara-negara Barat yang mendukung Kiev tidak mengakui hasil referendum tersebut.
Zelensky juga mengakui serangan balasan yang dilakukan Kiev, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan, “tidak terlalu cepat.”
Namun demikian, dia mengatakan Ukraina akan terus melanjutkan kegiatannya terlepas dari cuaca apa pun.
“Kami perlu membebaskan wilayah kami sebanyak mungkin dan bergerak maju, meskipun jaraknya kurang dari (setengah mil atau) seratus (yard)… Kami tidak boleh kehilangan waktu. Lupakan cuaca, dan sejenisnya,” tegas dia.
Dia menambahkan, meskipun pasukan darat tidak dapat bergerak, Ukraina akan menggandakan serangan pesawat tak berawak.
Komentar Zelensky muncul setelah laporan Wall Street Journal yang mengatakan pasukan Ukraina tidak hanya akan menghadapi pasukan Rusia yang memiliki pertahanan yang kuat, namun juga hujan dan cuaca dingin yang dapat mengganggu logistik, kemampuan manuver secara keseluruhan, dan menghilangkan segala peluang untuk melakukan terobosan.
Ukraina memulai serangannya pada awal musim panas namun sejak itu kesulitan mendapatkan wilayah yang cukup luas.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, sejak dimulainya serangan balasan tersebut, Ukraina telah kehilangan lebih dari 71.000 tentara, 543 tank, dan hampir 18.000 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis.
Para pejabat Ukraina telah berulang kali menolak konsesi wilayah apa pun kepada Rusia untuk mengakhiri konflik.
Musim gugur lalu, setelah empat bekas wilayah Ukraina memilih bergabung dengan Moskow dalam referendum, Zelensky menandatangani dekrit yang melarang negosiasi apa pun dengan kepemimpinan Rusia saat ini.
Moskow telah berulang kali mengatakan mereka belum menutup pintu perundingan dengan Kiev.
(sya)