NATO Konfirmasi Bakal Gelar Latihan Militer Terbesar sejak Perang Dingin
loading...
A
A
A
OSLO - NATO berencana mengadakan latihan militer besar-besaran pada tahun 2024. Hal itu diungkapkan Ketua Komite Militer blok pimpinan Amerika Serikat (AS), Laksamana Rob Bauer.
Bauer mengatakan latihan pertahanan kolektif yang dijuluki Steadfast Defender ini akan berlangsung di Jerman, Polandia dan tiga negara Baltik – Estonia, Latvia dan Lithuania – yang berbatasan dengan Rusia.
"Latihan yang diperkirakan akan melibatkan lebih dari 40.000 tentara ini akan menjadi latihan terbesar sejak Perang Dingin," tambahnya seperti dikutip dari RT, Minggu (17/9/2023).
Menurut Bauer, blok yang dipimpin AS ini perlu melakukan lebih banyak untuk melindungi diri mereka dari ancaman yang ada saat ini, namun juga dari ancaman yang muncul kembali dan potensi ancaman di masa depan.
Awal pekan ini, Financial Times melaporkan bahwa latihan Steadfast Defense akan melibatkan lebih dari 50 kapal dan antara 500 hingga 700 misi tempur udara.
Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan bentrokan dengan koalisi fiktif bernama ‘Occasus’, lapor Financial Times, mengutip para pejabat blok tersebut. Menurut surat kabar tersebut, latihan tersebut dijadwalkan pada Februari 2024.
Pada bulan Juni, blok tersebut telah mengadakan latihan yang oleh Angkatan Bersenjata Jerman, yang memimpin latihan tersebut, disebut sebagai pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO.
Dijuluki Air Defender 23, latihan ini melibatkan 10.000 tentara dari 25 negara serta 250 pesawat dan meniru skenario bantuan Pasal 5 NATO.
Bauer mengatakan bahwa blok tersebut akan memasuki era baru pertahanan kolektif yang telah dipersiapkannya selama bertahun-tahun. Laksamana tersebut masih mengecam dugaan kurangnya komitmen anggota NATO terhadap apa yang disebutnya sebagai landasan keamanan yang kokoh.
Bauer mengatakan latihan pertahanan kolektif yang dijuluki Steadfast Defender ini akan berlangsung di Jerman, Polandia dan tiga negara Baltik – Estonia, Latvia dan Lithuania – yang berbatasan dengan Rusia.
"Latihan yang diperkirakan akan melibatkan lebih dari 40.000 tentara ini akan menjadi latihan terbesar sejak Perang Dingin," tambahnya seperti dikutip dari RT, Minggu (17/9/2023).
Menurut Bauer, blok yang dipimpin AS ini perlu melakukan lebih banyak untuk melindungi diri mereka dari ancaman yang ada saat ini, namun juga dari ancaman yang muncul kembali dan potensi ancaman di masa depan.
Awal pekan ini, Financial Times melaporkan bahwa latihan Steadfast Defense akan melibatkan lebih dari 50 kapal dan antara 500 hingga 700 misi tempur udara.
Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan bentrokan dengan koalisi fiktif bernama ‘Occasus’, lapor Financial Times, mengutip para pejabat blok tersebut. Menurut surat kabar tersebut, latihan tersebut dijadwalkan pada Februari 2024.
Pada bulan Juni, blok tersebut telah mengadakan latihan yang oleh Angkatan Bersenjata Jerman, yang memimpin latihan tersebut, disebut sebagai pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO.
Dijuluki Air Defender 23, latihan ini melibatkan 10.000 tentara dari 25 negara serta 250 pesawat dan meniru skenario bantuan Pasal 5 NATO.
Bauer mengatakan bahwa blok tersebut akan memasuki era baru pertahanan kolektif yang telah dipersiapkannya selama bertahun-tahun. Laksamana tersebut masih mengecam dugaan kurangnya komitmen anggota NATO terhadap apa yang disebutnya sebagai landasan keamanan yang kokoh.