Agama Warga Negara Lebanon dan Persentasenya

BEIRUT - Agama warga negara Lebanon didominasi oleh muslim, namun ada juga beberapa agama lain yang punya persentase cukup besar seperti Kristen dan ortodoks Yunani.

Sama seperti negara lain, Lebanon juga memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk memeluk agama dan menjalankan ritual sesuai kepercayaan mereka asalkan tidak mengganggu ketertiban umum.

Namun ada beberapa kelompok agama yang tidak terdaftar dalam konstitusi seperti Baha'i, dan Protestan yang masih belum diakui menurut laman U.S. Department of State.

Persentase Agama Warga Negara Lebanon

Dari total populasi Lebanon yang mencapai 5,3 juta penduduk pada pertengahan tahun 2022, agama mayoritas yang ada di negara tersebut adalah Islam.

Meskipun belum melakukan sensus penduduk secara resmi sejak tahun 1932, sebuah lembaga jajak pendapat dan penelitian independen, memperkirakan bahwa 69,3 % penduduknya adalah Muslim.

Agama Islam di Lebanon ini terbagi menjadi 31,2 % Sunni, 32 % Syiah, dan 6,1 % gabungan antara Alawi dan Ismailiyah.

Statistik Lebanon lebih lanjut memperkirakan 30,7 persen penduduknya beragama Kristen. Umat Katolik Maronit adalah kelompok Kristen terbesar di negara yang berada di Asia Barat ini.

Diikuti dengan Ortodoks Yunani 25 %. Kelompok Kristen lainnya termasuk Katolik Yunani, Ortodoks Armenia, Katolik Armenia, Ortodoks Syria, Katolik Siria, Asiria, Katolik Khaldea, Koptik, Protestan, dan Katolik Roma juga ada di negara ini.

Banyaknya Agama Islam di Lebanon ini banyak disebabkan oleng pengungsi dari Palestina maupun Suriah yang mengungsi.



Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan organisasi lain memperkirakan bahwa total populasi mencakup 4,5 juta warga negara dan 1,5 juta pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Suriah dan Irak.

Meskipun hanya memiliki penduduk sekitar 5 juta, negara yang menerapkan sistem pemerintahan republik demokrasi parlementer ini jadi salah satu negara terpadat di kawasan Mediterania.

Lebanon juga memiliki tingkat melek huruf yang tinggi menurut laman Britannica. Meskipun sumber daya alamnya sedikit, negara ini telah lama menjadi pusat komersial dan budaya yang sibuk di Timur Tengah.