AS Ingin Tukar Tawanan dan Cairkan Uang Iran Rp92 Triliun

Selasa, 12 September 2023 - 08:20 WIB
loading...
AS Ingin Tukar Tawanan...
Amerika Serikat ingin tukar tawanan dan cairkan uang Iran pendapatan minyak Iran yang dibekukan sebesar lebih dari Rp92 triliun. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan Joe Biden memberi tahu Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari Senin bahwa mereka telah mengambil langkah nyata untuk melakukan pertukaran tahanan dengan Iran.

Pemerintah Biden juga akan mengeluarkan pengecualian yang akan memberi Teheran akses terhadap dana USD6 miliar (lebih dari 92 triliun) pendapatan minyak Iran yang telah diblokir oleh sanksi AS.

Keputusan pemerintah AS itu terungkap dalam dokumen yang dikirim Departemen Luar Negeri kepada Kongres AS.

Menurut laporan departemen tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pekan lalu mengeluarkan keringanan menyeluruh terhadap bank-bank internasional yang mengizinkan transfer dana Iran yang dibekukan sebesar USD6 miliar dari Korea Selatan ke Qatar tanpa ancaman sanksi AS.



Iran kemudian akan diizinkan menggunakan dana tersebut untuk membeli makanan, obat-obatan, atau barang kemanusiaan lainnya yang diizinkan berdasarkan sanksi ekonomi AS.

Selain itu, pemerintah Biden mengatakan kepada anggota Kongres bahwa mereka akan membebaskan lima warga negara Iran yang ditahan di AS dengan imbalan pembebasan lima warga Amerika yang ditahan di Iran.

Langkah ini merupakan tanda terbaru bahwa pertukaran tahanan terus berjalan.

Dokumen keputusan pengecualian dari Blinken, yang pertama kali dilaporkan oleh The Associated Press, menyatakan; “Amerika Serikat telah berkomitmen untuk membebaskan lima warga negara Iran yang saat ini ditahan di Amerika Serikat dan mengizinkan transfer sekitar USD6 miliar dana Iran yang disimpan di rekening terbatas di Korea Selatan (Republik Korea) ke rekening terbatas di Qatar, di mana dana tersebut hanya akan tersedia untuk perdagangan kemanusiaan.”

Mengutip laporan NBC News, Selasa (12/9/2023), negosiasi pertukaran tahanan terendus sejak Februari, dan para pejabat AS telah mengakui kesepakatan tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)