Kelabui Tentara Rusia, Ukraina Buat Replika Howitzer M777 Senilai Rp15 Juta

Selasa, 12 September 2023 - 04:45 WIB
loading...
Kelabui Tentara Rusia,...
Ukraina membuat Howitzer palsu untuk mengelabui Rusia. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Ukraina membuat replika howitzer M777 155mm yang dibuat dengan harga kurang dari USD1.000 atau Rp15 Juta. Apa tujuannya? Agar Rusia membuang-buang persenjataan mahal yang menyasar senjata tersebut.

Tujuannya, kata perusahaan baja dan pertambangan Metinvest kepada CNN, adalah untuk menyelamatkan nyawa warga Ukraina sekaligus membuat Rusia menyia-nyiakan drone, peluru, dan rudalnya sendiri.

“Perang itu mahal dan kami membutuhkan Rusia untuk mengeluarkan uang dengan menggunakan drone dan rudal untuk menghancurkan umpan kami,” kata juru bicara perusahaan kepada CNN.

Metinvest memanfaatkan teknologi militer canggih Barat yang diperoleh Ukraina dari sekutunya, dengan produk palsu termasuk howitzer M777 155mm, yang masing-masing berharga jutaan dolar jika dibandingkan dengan yang asli.

Versi perusahaan berharga kurang dari USD1.000, dan terbuat dari pipa saluran pembuangan tua.

CNN melaporkan ratusan senjata palsu yang dibuat oleh Metinvest telah menjadi sasaran Rusia.

Upaya ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas yang digunakan oleh Ukraina untuk mencoba mengelabui pasukan Rusia, yang juga mencakup peluncur roket umpan yang terbuat dari kayu.

Banyak produk palsu Metinvest yang sebagian terbuat dari kayu lapis, dan perusahaan tersebut berusaha menemukan keseimbangan yang tepat antara bahan yang murah dan logam yang lebih mahal, namun masih dapat menipu persenjataan pencari panas..

Metinvest mengukur keberhasilannya berdasarkan berapa lama produk palsu tersebut tetap utuh, dan mereka mempertimbangkan kembali desain model apa pun yang dapat bertahan terlalu lama, kata juru bicara tersebut kepada CNN, dengan umur panjang yang menunjukkan bahwa model tersebut tidak cukup dapat dipercaya.

“Semakin cepat umpan kita dihancurkan, semakin baik bagi kita,” kata juru bicara tersebut.



“Jika umpan kami dihancurkan, maka kerja kami tidak sia-sia,” tambah juru bicara tersebut, dengan mengatakan bahwa militer akan mengembalikan umpan yang dihancurkan tersebut, yang disimpan oleh perusahaan seperti piala.

The Guardian melaporkan, tiga manajer senior Metinvest mengemukakan gagasan umpan ini pada awal invasi besar-besaran Rusia, yang dimulai pada Februari 2022.

Pada saat itu, Ukraina mempunyai persediaan senjata yang sangat rendah dibandingkan dengan Rusia.

Salah satu manajer mengatakan kepada The Guardian: "Kami pikir jika Rusia melihat banyak senjata, mereka mungkin takut untuk bergerak maju, atau menembaki suatu daerah. Itu adalah senjata psikologis."

Rusia juga tercatat menggunakan taktik serupa dalam konflik tersebut, termasuk parit palsu yang sebenarnya adalah jebakan.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)