Pentagon Geser Posisi Pasukan AS di Niger ke Pangkalan Udara Agadez untuk Pencegahan
loading...
Prajurit pasukan khusus AS pada 2021 mendemonstrasikan cara menahan tersangka, saat melatih pasukan Niger pada tahun 2014. Foto/REUTERS
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang memindahkan pasukan dan asetnya di Niger dari satu pangkalan udara ke pangkalan udara lainnya, namun postur pasukan secara umum di wilayah tersebut tidak berubah.
Perkembangan itu diungkap Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh pada Kamis (7/9/2023).
“Apa yang kami lakukan saat ini adalah departemen tersebut mereposisi beberapa personel kami dan beberapa aset kami dari pangkalan udara di Niamey ke pangkalan udara di Agadez,” ujar Singh dalam pengarahan.
Singh mengatakan langkah ini hanyalah tindakan pencegahan.
Menurut Singh, personel dan kontraktor yang “tidak penting” meninggalkan pangkalan militer AS di Niger pada Juli. Departemen Pertahanan AS saat ini memiliki sekitar 1.100 personel di Niger.
“Amerika berharap situasi di lapangan dapat diselesaikan secara diplomatis,” papar Singh, seraya menekankan tidak ada ancaman langsung terhadap personel AS atau kekerasan di lapangan.
Selain itu, Singh mengatakan pasukan AS tidak melakukan operasi gabungan atau pelatihan dengan militer Niger saat ini.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) telah memperingatkan potensi intervensi militer di Niger jika Presiden Mohamed Bazoum tidak dibebaskan dan kembali berkuasa.
ECOWAS diperkirakan tidak akan mencapai kesepakatan dengan pimpinan militer Niger dalam beberapa hari mendatang, menurut laporan media Prancis.
Perkembangan itu diungkap Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh pada Kamis (7/9/2023).
“Apa yang kami lakukan saat ini adalah departemen tersebut mereposisi beberapa personel kami dan beberapa aset kami dari pangkalan udara di Niamey ke pangkalan udara di Agadez,” ujar Singh dalam pengarahan.
Singh mengatakan langkah ini hanyalah tindakan pencegahan.
Menurut Singh, personel dan kontraktor yang “tidak penting” meninggalkan pangkalan militer AS di Niger pada Juli. Departemen Pertahanan AS saat ini memiliki sekitar 1.100 personel di Niger.
“Amerika berharap situasi di lapangan dapat diselesaikan secara diplomatis,” papar Singh, seraya menekankan tidak ada ancaman langsung terhadap personel AS atau kekerasan di lapangan.
Selain itu, Singh mengatakan pasukan AS tidak melakukan operasi gabungan atau pelatihan dengan militer Niger saat ini.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) telah memperingatkan potensi intervensi militer di Niger jika Presiden Mohamed Bazoum tidak dibebaskan dan kembali berkuasa.
ECOWAS diperkirakan tidak akan mencapai kesepakatan dengan pimpinan militer Niger dalam beberapa hari mendatang, menurut laporan media Prancis.
(sya)
Explore More