Iran Tangkap Paman Mahsa Amini Jelang Peringatan Setahun Kematiannya
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran telah menangkap paman Mahsa Amini , seorang wanita muda yang kematiannya tahun lalu memicu protes luas di seluruh negeri, jelang peringatan satu tahun kematiannya. Hal itu diungkapkan sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan pada hari Selasa.
"Pasukan keamanan menangkap Safa Aeli yang berusia 30 tahun pada hari Selasa di kota Kurdi Saqqez, kampung halaman Amini, sebelum membawanya ke lokasi yang tidak diketahui," kata Hengaw, sebuah kelompok hak asasi manusia berbasis di asing yang berfokus pada wilayah Kurdi di Iran, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (6/9/2023).
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Hengaw mengatakan pasukan keamanan menangkap Aeli tanpa memberikan surat perintah penangkapan. Lembaga itu menambahkan bahwa motif di balik penahanannya, tuduhan terhadapnya dan keberadaannya saat ini masih belum diketahui.
Pihak berwenang Iran belum mengomentari laporan tersebut.
Penangkapan yang dilaporkan terjadi menjelang peringatan satu tahun kematian Amini di tahanan polisi.
Amini, seorang warga Kurdi Iran berusia 22 tahun, meninggal pada 16 September 2022, setelah dia ditangkap oleh polisi moral di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan di negara tersebut.
Kematiannya memicu protes selama berbulan-bulan yang dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan Republik Islam.
Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri telah melaporkan beberapa penangkapan menjelang peringatan kematian Amini.
Menurut Hengaw, setidaknya 72 anggota keluarga dari orang-orang yang terbunuh dalam protes anti-pemerintah telah ditahan selama lima bulan terakhir.
Pihak berwenang Iran menyebut demonstrasi setelah kematian Amini sebagai “kerusuhan” yang dipicu oleh aktor asing.
Protes tersebut ditanggapi dengan tindakan keras oleh pihak berwenang, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan orang dipenjarakan, menurut organisasi hak asasi manusia.
Lihat Juga: 5 Aksi Perang Intelijen Iran dan Israel, dari Penggulingan Pemerintah hingga Saling Tangkap
"Pasukan keamanan menangkap Safa Aeli yang berusia 30 tahun pada hari Selasa di kota Kurdi Saqqez, kampung halaman Amini, sebelum membawanya ke lokasi yang tidak diketahui," kata Hengaw, sebuah kelompok hak asasi manusia berbasis di asing yang berfokus pada wilayah Kurdi di Iran, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (6/9/2023).
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Hengaw mengatakan pasukan keamanan menangkap Aeli tanpa memberikan surat perintah penangkapan. Lembaga itu menambahkan bahwa motif di balik penahanannya, tuduhan terhadapnya dan keberadaannya saat ini masih belum diketahui.
Pihak berwenang Iran belum mengomentari laporan tersebut.
Penangkapan yang dilaporkan terjadi menjelang peringatan satu tahun kematian Amini di tahanan polisi.
Amini, seorang warga Kurdi Iran berusia 22 tahun, meninggal pada 16 September 2022, setelah dia ditangkap oleh polisi moral di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan di negara tersebut.
Kematiannya memicu protes selama berbulan-bulan yang dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan Republik Islam.
Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri telah melaporkan beberapa penangkapan menjelang peringatan kematian Amini.
Menurut Hengaw, setidaknya 72 anggota keluarga dari orang-orang yang terbunuh dalam protes anti-pemerintah telah ditahan selama lima bulan terakhir.
Pihak berwenang Iran menyebut demonstrasi setelah kematian Amini sebagai “kerusuhan” yang dipicu oleh aktor asing.
Protes tersebut ditanggapi dengan tindakan keras oleh pihak berwenang, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan orang dipenjarakan, menurut organisasi hak asasi manusia.
Lihat Juga: 5 Aksi Perang Intelijen Iran dan Israel, dari Penggulingan Pemerintah hingga Saling Tangkap
(ian)