Diserukan Berperang oleh Politisi Senior Inggris, Spanyol Kaget
A
A
A
MADRID - Pemerintah Spanyol mengaku terkejut dengan pernyataan yang dilontarkan oleh salah seorang politisi senior Inggris. Mantan ketua partai konservatif Inggris, Lord Howard menyerukan Inggris untuk berperang dengan Spanyol terkait dengan Gibraltar.
Howard menyatakan, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus mengambil pendekatan yang sama dengan yang dibuat oleh Margaret Thatcher saat mengambil kembali kepulauan Falkland dari Argentina tahun 1982 lalu.
“Minggu ini, 35 tahun yang lalu, Perdana Menteri wanita lain mengirim satuan tugas di seluruh dunia untuk membela kebebasan kelompok kecil orang-orang Inggris terhadap negara berbahasa Spanyol lain. Dan, saya benar-benar yakin Perdana Menteri kami saat ini akan menunjukkan tekad yang sama untuk membela orang-orang Gibraltar,” ucap Howard.
Menanggapi pernyataan ini, Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis mendesak Inggris untuk bersikap lebih santai, dan berpikir dengan kepal dingin dalam menyelesaikan masalah Gibraltar.
"Pemerintah Spanyol sedikit terkejut dengan nada komentar yang keluar dari Inggris, negara yang terkenal dengan ketenangannyanya. Membandingkan Gibraltar dengan Falklands adalah mengambil hal-hal di luar konteks. Sepertinya seseorang di Inggris kehilangan ketenangan mereka," ucap Dastis, seperti dilansir Russia Today pada Senin (3/4).
Pernyataan Howard sendiri muncul tidak lama setelah Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk memberikan Spanyol hak veto atas wilayah tersebut setelah Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa (UE). Masa depan Gibraltar, sebuah pos Inggris di ujung selatan Spanyol, memang telah menjadi sengketa besar sejak Perdana Menteri Theresa May mengajukan surat keluar resmi pada 29 Maret.
Howard menyatakan, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus mengambil pendekatan yang sama dengan yang dibuat oleh Margaret Thatcher saat mengambil kembali kepulauan Falkland dari Argentina tahun 1982 lalu.
“Minggu ini, 35 tahun yang lalu, Perdana Menteri wanita lain mengirim satuan tugas di seluruh dunia untuk membela kebebasan kelompok kecil orang-orang Inggris terhadap negara berbahasa Spanyol lain. Dan, saya benar-benar yakin Perdana Menteri kami saat ini akan menunjukkan tekad yang sama untuk membela orang-orang Gibraltar,” ucap Howard.
Menanggapi pernyataan ini, Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis mendesak Inggris untuk bersikap lebih santai, dan berpikir dengan kepal dingin dalam menyelesaikan masalah Gibraltar.
"Pemerintah Spanyol sedikit terkejut dengan nada komentar yang keluar dari Inggris, negara yang terkenal dengan ketenangannyanya. Membandingkan Gibraltar dengan Falklands adalah mengambil hal-hal di luar konteks. Sepertinya seseorang di Inggris kehilangan ketenangan mereka," ucap Dastis, seperti dilansir Russia Today pada Senin (3/4).
Pernyataan Howard sendiri muncul tidak lama setelah Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk memberikan Spanyol hak veto atas wilayah tersebut setelah Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa (UE). Masa depan Gibraltar, sebuah pos Inggris di ujung selatan Spanyol, memang telah menjadi sengketa besar sejak Perdana Menteri Theresa May mengajukan surat keluar resmi pada 29 Maret.
(esn)