Bakteri Pemakan Daging Gemparkan AS, Kasus Infeksi Meningkat Pesat

Minggu, 03 September 2023 - 02:15 WIB
loading...
Bakteri Pemakan Daging Gemparkan AS, Kasus Infeksi Meningkat Pesat
Seorang warga AS terkena bakteri pemakan daging saat bermain kayak. Foto/Facebook/Cassey Rutherford
A A A
WASHINGTON - Beberapa kasus fatal dari penyakit yang disebabkan makanan laut terkontaminasi atau paparan luka terbuka terhadap bakteri Vibrio vulnificus, telah tercatat di Florida, Amerika Serikat (AS), tahun ini.

Bakteni ini sebagian besar ditemukan di air laut hangat. Bakteri pemakan daging ini biasanya berkembang biak lebih cepat saat cuaca panas, dan infeksi meningkat setelah badai.

Lonjakan kasus orang yang menderita infeksi yang dipicu bakteri pemakan daging Vibrio vulnificus telah memicu peringatan kesehatan nasional di Amerika Serikat.

Nasihat Kesehatan yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada tanggal 1 September memperingatkan penyedia layanan kesehatan, laboratorium, dan departemen kesehatan masyarakat tentang serentetan laporan terbaru mengenai infeksi Vibrio vulnificus yang fatal.

Petugas medis disarankan, “Mempertimbangkan Vibrio vulnificus sebagai kemungkinan penyebab infeksi pada luka yang terkena perairan pesisir, khususnya di dekat Teluk Meksiko atau Pantai Timur, selama cuaca hangat, dan pada kasus pasien dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.”

Spesies bakteri Vibrio yang menghuni perairan pantai yang hangat menyebabkan hampir 80.000 penyakit setiap tahunnya di seluruh AS, menurut CDC.

Namun satu spesies tertentu, Vibrio vulnificus yang banyak mengakibatkan infeksi yang mengancam jiwa.



Sebagian besar orang menderita penyakit ini setelah makan kerang mentah atau kurang matang, terutama tiram. Ada pula yang terinfeksi ketika luka terbuka terkena air garam.

Bakteri ini menyebabkan sepsis, infeksi luka serius, dan gastroenteritis. Diare, kram perut, muntah dan demam, adalah beberapa gejala infeksi Vibrio vulnificus, menurut CDC. Jika tidak diobati, hal ini dapat mengakibatkan kematian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)