10 Fakta Menarik Tembok Besar China, Nomor 5 Bahan Utamanya Adalah Ketan

Sabtu, 02 September 2023 - 04:35 WIB
loading...
A A A
Ini jelas sedikit kontroversial, tapi ini benar! Dinding tersebut dapat terlihat jelas dari luar angkasa, namun mungkin tidak dengan mata telanjang—dan tentu saja bukan dari bulan. Menurut NASA, struktur tersebut bisa dilihat dengan pencitraan radar dari luar angkasa asalkan kondisi cuacanya tepat.

Tapi bagaimana mungkin struktur kolosal ini bisa terlihat dari luar angkasa? Jawabannya terletak pada kenyataan bahwa Tembok Besar dibangun di dataran tinggi dan membentang bermil-mil melintasi lanskap utara China. Jika dilihat dari luar angkasa, kontras antara warna terang dinding dan lanskap sekitar yang gelap membuatnya menonjol, terutama pada hari cerah dan pada sudut tertentu.

4. Tembok Besar Dibangun oleh Tentara, Petani, dan Narapidana

Di bawah arahan Jenderal Meng Tian, pembangunan Tembok Besar membutuhkan banyak pekerjaan dari tangan manusia. Tian pada dasarnya menciptakan pasukannya sendiri yang terdiri dari tahanan, petani lokal, dan tentara sungguhan untuk menyelesaikan pembangunannya.

Terampil dalam pertempuran dan teknik, mereka mampu bekerja sama untuk membangun benteng besar yang membentuk tembok. Para petani sering kali bertanggung jawab untuk membersihkan lahan, menggali parit, dan membangun fondasi tembok.

Para penjahat dipekerjakan di tembok sebagai bentuk hukuman dan sering kali dipaksa bekerja berjam-jam dalam kondisi yang menantang. Meskipun kondisi yang keras dan kerja keras yang terlibat dalam pembangunan Tembok Besar, para pekerja ini mampu bersatu dan menciptakan salah satu dari keajaiban arsitektur paling mengesankan di dunia.

5. Tembok Besar Terbuat dari Ketan

Tembok Besar dibangun menggunakan berbagai bahan, termasuk batu bata, tanah padat, dan batu. Namun elemen yang paling menarik adalah apa yang menyatukan semuanya. Mortar yang mereka gunakan untuk meletakkan batu bata dan batu terbuat dari campuran batu kapur dan air yang khas, tetapi mereka menambahkan bahan unik: ketan! Penggunaan ketan sebagai bahan bangunan sudah ada sejak Dinasti Ming.

Ketan dicampur dengan kapur sirih, pasir, dan air untuk menghasilkan bahan yang kuat dan tahan lama serta mampu bertahan dalam ujian waktu. Tapi mengapa menggunakan nasi? Jika dicampur dengan bahan lain, amilopektin dalam beras menghasilkan mortar yang lengket dan fleksibel sehingga lebih tahan terhadap gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Bahkan, beberapa bagian Tembok Besar yang dibangun menggunakan mortar beras tersebut masih berdiri kokoh hingga saat ini, ratusan ribu bertahun-tahun kemudian. Penggunaan beras dalam konstruksi juga merupakan perkembangan penting di wilayah tersebut. Hal ini memungkinkan para pekerja untuk menggunakan bahan-bahan yang tersedia secara lokal dan ramah lingkungan dibandingkan mengimpor bahan-bahan yang mahal dari tempat yang jauh.

6. Tembok Besar Adalah Situs Warisan Dunia UNESCO

10 Fakta Menarik Tembok Besar China, Nomor 5 Bahan Utamanya Adalah Ketan

Foto/Reuters

Dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Tembok Besar diakui di seluruh dunia karena signifikansi budayanya. Tembok Besar awalnya dibangun selama ribuan tahun, dimulai pada abad ke-7 SM dan berlanjut hingga Dinasti Ming (1368-1644).

Tembok ini membentang sepanjang 13.000 mil melintasi China utara, dan dibangun untuk melindungi kekaisaran China dari pasukan penyerang dari utara. Namun Tembok Besar lebih dari sekadar benteng militer—tembok ini juga merupakan simbol budaya dan identitas China.

Tembok ini mencerminkan filosofi China kuno “feng shui”, yang menekankan pentingnya menyeimbangkan unsur alam dan buatan manusia dalam lingkungan. Selain itu, Tembok Besar telah memainkan peran penting dalam sastra, seni, dan budaya China. Cerita rakyat selama berabad-abad.

Penyair dan penulis telah menulis tentang keindahan dan kemegahan tembok tersebut, sementara para seniman telah menggambarkannya dalam lukisan dan karya seni lainnya. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Tembok Besar diakui sebagai kekayaan budaya yang tidak hanya dimiliki China tetapi juga milik China. seluruh dunia. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya peran warisan budaya dalam membentuk pemahaman kita tentang masa lalu dan visi kita untuk masa depan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1896 seconds (0.1#10.140)