4 Negara yang Terimbas Peta Baru China, dari India hingga Malaysia

Kamis, 31 Agustus 2023 - 13:16 WIB
loading...
4 Negara yang Terimbas Peta Baru China, dari India hingga Malaysia
Sejumlah negara, termasuk India, terkena imbas dari penerbitan peta baru China yang mencakup wilayah sengketa. Foto/New Indian Express
A A A
JAKARTA - Peta baru China yang dirilis baru-baru ini ditentang oleh sejumlah negara yang mengklaim bahwa apa yang disebut sebagai "Peta Standar” itu telah memasukkan sebagian wilayah mereka.

Peta yang diterbitkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam China itu menggambarkan batas teritorial China yang mencaplok sejumlah wilayah yang telah lama disengketakan.

Klaim teritorial Beijing ini sebenarnya bukanlah hal baru, namun di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China kini jauh lebih agresif untuk mempertahankan wilayah yang diklaim miliknya.

Kehadiran peta baru ini membuat sejumlah negara terpancing dan melakukan protes keras.

Negara yang Terimbas Peta Baru China

1. India

India menjadi pihak pertama yang menentang adanya peta baru China. Media lokal melaporkan bahwa peta tersebut menunjukkan negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut dan dataran tinggi Aksai Chin yang disengketakan sebagai wilayah China.

Dilansir dari BBC, protes India terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping berbicara di sela-sela KTT BRICS di Afrika Selatan.

Atas protes yang ditunjukkan India, ini dilaporkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk “mengintensifkan upaya de-eskalasi secara cepat” di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

2. Rusia


Pada 2005, Moskow dan Beijing menyelesaikan pembagian teritorial wilayah yang kerap disengketakan. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Pulau Bolshoy Ussuriysky atau Heixiazi yang terletak di pertemuan dua sungai perbatasan, kepemilikannya secara hukum dibagi antara kedua negara.

Namun dalam peta baru China digambarkan bahwa seluruh wilayah strategis seluas 217 km persegi itu masuk ke bagian dari China. Sampai saat ini Kremlin masih belum memberikan komentar terhadap peta itu.


3. Taiwan


Dimasukkannya Taiwan dalam peta baru China ini sekaligus mempertahankan upaya Beijing untuk menggabungkan pulau yang telah dikelola secara demokratis tersebut dengan daratan China.

Selama bertahun-tahun klaim yang mengatakan bahwa Taiwan merupakan wilayah China selalu ditolak oleh Taipei.

Jeff Liu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, mengungkapkan, “Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan. Ini adalah fakta dan status quo yang diakui secara universal oleh komunitas internasional.”

4. Malaysia


Malaysia, salah satu negara yang terlibat klaim Laut China Selatan, juga menentang peta baru China. Sebab peta tersebut mengeklaim fitur-fitur yang disengketakan dan sebagian besar zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara tersebut.
Hukum internasional mengakui hak suatu negara atas sumber daya maritim di ZEE-nya, yang terbentang hingga 200 mil laut dari garis pantai.

Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan peta baru China ini menguraikan sebagian perairan Malaysia di dekat Sabah dan Sarawak sebagai milik China.

Selain negara-negara tersebut, ada pula negara lain yang khususnya terlibat sengketa Laut China Selatan, seperti Filipina, Vietnam, dan Brunei, ikut membahas masalah ini.

Meski begitu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan publikasi peta tersebut adalah “praktik rutin dalam pelaksanaan kedaulatan China sesuai dengan hukum.”

"Kami berharap pihak-pihak terkait dapat tetap objektif dan tenang, dan menahan diri untuk tidak menafsirkan masalah ini secara berlebihan,” kata juru bicara kementerian tersebut, Wang Wenbin.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)