AS Cs Gelar Latihan Militer, Kim Jong-un Wanti-wanti Soal Perang Nuklir
loading...

AS Cs gelar latihan militer, Kim Jong-un wanti-wanti soal perang nuklir. Foto/Kolase/Sindonews
A
A
A
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , menyerukan militernya untuk selalu siap bertempur guna menggagalkan rencana musuh untuk menyerang. Seruan itu dilontarkannya ketika Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengadakan latihan angkatan laut trilateral untuk menghadapai ancaman nuklri Korut yang terus berkembang.
Militer AS dan Korsel secara terpisah mengadakan latihan bilateral musim panas sejak pekan lalu.
Korut memandang latihan yang melibatkan AS sebagai latihan invasi, meskipun Washington dan mitra-mitranya berpendapat bahwa latihan mereka bersifat defensif.
Kim Jong-un mengatakan, perairan di Semenanjung Korea telah menjadi tidak stabil dengan bahaya perang nuklir karena permusuhan yang dipimpin oleh AS. Hal itu diungkapkan Kim Jong-un dalam pidatonya memperingati Hari Angkatan Laut menurut kantor berita Korut, KCNA.
Baca Juga: Dua Kali Gagal Luncurkan Satelit Mata-mata Korut, Kim Jong-un Siap Coba yang Ketiga
Dia mengutip latihan AS dengan sekutunya, penempatan aset senjata AS yang lebih kuat di perairan dekat Semenanjung Korea, dan pertemuan puncak AS-Korea Selatan-Jepang baru-baru ini di mana kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dicapai untuk melawan program nuklir Korut.
“Karena tindakan konfrontatif yang ceroboh dari AS dan kekuatan musuh lainnya, perairan di Semenanjung Korea telah menyusut menjadi pusat konsentrasi peralatan perang terbesar di dunia, perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir,” ujar Kim seperti dilansir dari DW, Selasa (29/8/2023).
Kim juga menyebut Presiden Joe Biden, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai “bos geng” dari ketiga negara tersebut.
“Situasi yang ada mengharuskan angkatan laut kita untuk mengerahkan seluruh upayanya untuk melengkapi kesiapan perang guna menjaga kewaspadaan tempur terus-menerus dan bersiap untuk mematahkan keinginan musuh untuk berperang dalam keadaan darurat,” kata Kim seperti dikutip dari News9.
Latihan Korea Selatan-AS-Jepang pada hari Selasa di perairan internasional di lepas pantai Pulau Jeju di Korea Selatan melibatkan kapal perusak angkatan laut dari ketiga negara tersebut.
Baca Juga: Jadi Momok bagi AS, Ahli Sebut Rudal Antarbenua Baru Korut Mirip ICBM Rusia
Pelatihan tersebut bertujuan untuk menguasai prosedur untuk mendeteksi, melacak dan berbagi informasi tentang rudal Korea Utara yang masuk, kata angkatan laut Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Militer AS dan Korsel memulai latihan bilateral selama 11 hari pada 21 Agustus.
Pelatihan tahunan Ulchi Freedom Shield adalah latihan pos komando yang disimulasikan oleh komputer. Tapi mereka memasukkan latihan lapangan tahun ini.
Korut biasanya merespons latihan militer AS-Korsel dengan uji coba rudalnya sendiri.
Baca Juga: Lawan Ancaman China-Korut, AS, Korsel dan Jepang Sepakati Pakta Keamanan Baru
Militer AS dan Korsel secara terpisah mengadakan latihan bilateral musim panas sejak pekan lalu.
Korut memandang latihan yang melibatkan AS sebagai latihan invasi, meskipun Washington dan mitra-mitranya berpendapat bahwa latihan mereka bersifat defensif.
Kim Jong-un mengatakan, perairan di Semenanjung Korea telah menjadi tidak stabil dengan bahaya perang nuklir karena permusuhan yang dipimpin oleh AS. Hal itu diungkapkan Kim Jong-un dalam pidatonya memperingati Hari Angkatan Laut menurut kantor berita Korut, KCNA.
Baca Juga: Dua Kali Gagal Luncurkan Satelit Mata-mata Korut, Kim Jong-un Siap Coba yang Ketiga
Dia mengutip latihan AS dengan sekutunya, penempatan aset senjata AS yang lebih kuat di perairan dekat Semenanjung Korea, dan pertemuan puncak AS-Korea Selatan-Jepang baru-baru ini di mana kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dicapai untuk melawan program nuklir Korut.
“Karena tindakan konfrontatif yang ceroboh dari AS dan kekuatan musuh lainnya, perairan di Semenanjung Korea telah menyusut menjadi pusat konsentrasi peralatan perang terbesar di dunia, perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir,” ujar Kim seperti dilansir dari DW, Selasa (29/8/2023).
Kim juga menyebut Presiden Joe Biden, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai “bos geng” dari ketiga negara tersebut.
“Situasi yang ada mengharuskan angkatan laut kita untuk mengerahkan seluruh upayanya untuk melengkapi kesiapan perang guna menjaga kewaspadaan tempur terus-menerus dan bersiap untuk mematahkan keinginan musuh untuk berperang dalam keadaan darurat,” kata Kim seperti dikutip dari News9.
Latihan Korea Selatan-AS-Jepang pada hari Selasa di perairan internasional di lepas pantai Pulau Jeju di Korea Selatan melibatkan kapal perusak angkatan laut dari ketiga negara tersebut.
Baca Juga: Jadi Momok bagi AS, Ahli Sebut Rudal Antarbenua Baru Korut Mirip ICBM Rusia
Pelatihan tersebut bertujuan untuk menguasai prosedur untuk mendeteksi, melacak dan berbagi informasi tentang rudal Korea Utara yang masuk, kata angkatan laut Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Militer AS dan Korsel memulai latihan bilateral selama 11 hari pada 21 Agustus.
Pelatihan tahunan Ulchi Freedom Shield adalah latihan pos komando yang disimulasikan oleh komputer. Tapi mereka memasukkan latihan lapangan tahun ini.
Korut biasanya merespons latihan militer AS-Korsel dengan uji coba rudalnya sendiri.
Baca Juga: Lawan Ancaman China-Korut, AS, Korsel dan Jepang Sepakati Pakta Keamanan Baru
(ian)
Lihat Juga :