AS: Partai Komunis Ancaman, Konsulat China Sarang Mata-mata

Jum'at, 31 Juli 2020 - 02:06 WIB
loading...
AS: Partai Komunis Ancaman, Konsulat China Sarang Mata-mata
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo memberikan kesaksian pada sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat di Washington, DC, 30 Juli 2020. Foto/REUTERS/Greg Nash
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pompeo mengatakan ada "gelombang pasang" di Amerika Serikat terkait dengan China .

Mencerminkan ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing, Pompeo mengambil garis keras tentang China dalam kesaksian di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika pada hari Kamis.

"Kami melihat Partai Komunis China seperti apa adanya; Ancaman utama di zaman kita," kata Pompeo yang dilansir Reuters, Jumat (31/7/2020). (Baca: AS-China Memanas, Pembom Beijing Latihan Serangan di Laut China Selatan )

Dalam beberapa hari terakhir, perang diplomatik antara Washington dan Beijing memanas. Amerika Serikat menutup kantor Konsulat Jenderal China di Houston dan China membalas dengan menutup kantor Konsulat Jenderal AS di Chengdu.

Pompeo baru-baru ini juga mengumumkan diakhirinya status perdagangan khusus Hong Kong yang selama ini diberikan oleh Washington untuk wilayah otonomi China tersebut.

"Kami menutup konsulat (China) di Houston karena itu adalah sarang mata-mata," kata Pompeo. (Baca juga: China Balas Dendam, Tutup Paksa Konsulat AS di Chengdu )

Dia mengatakan negara-negara lain mendukung inisiatif AS seperti dorongan untuk tidak menggunakan peralatan Huawei Technologies dalam jaringan 5G dan meningkatkan manuver maritim di Laut China Selatan.

"Diplomasi kami yang kuat telah membantu memimpin kebangkitan internasional terhadap ancaman Partai Komunis China. Senator, gelombangnya berubah," kata Pompeo.

Namun, Pompeo juga mencatat kesulitan membentuk aliansi internasional, mengingat kekuatan ekonomi China. Dia mengaku "terkejut dan kecewa" pada sejumlah negara yang mendukung tindakan keras Beijing terhadap wilayah otonomi Hong Kong.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)