Pentagon Digoyang Skandal Foto Syur Ratusan Tentara Perempuan
A
A
A
WASHINGTON - Foto telanjang ratusan tentara perempuan yang direkrut dan veteran perempuan lainnya telah mengguncang Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon. Foto-foto muncul di halaman Facebook “Marines United”.
Departemen Pertahanan AS sedang menyelidiki laporan skandal foto syur tersebut. Ratusan tentara perempuan yang muncul dalam skandal itu diduga tidak menyadari jika mereka difoto saat tidak mengenakan busana.
Menurut Center for Investigative Reporting (CIR), beredarnya ratusan foto itu telah memicu komentar tak senonoh di halaman Facebook dengan jumlah follower sekitar 30.000 pengguna Facebook. Foto-foto itu dilaporkan telah dihapus.
Keanggotaan grup Facebook ini tertutup, namun para anggotanya diduga terdiri dari petugas aktif, pensiun marinir laki-laki, personel angkatan laut, dan anggota marinir Inggris. CIR dalam laporannya menyatakan, lebih dari dua lusin tentara perempuan aktif diidentifikasi di halaman Facebook itu, lengkap dengan foto, nama lengkap dan pangkat mereka.
”Perilaku negatif benar-benar bertentangan dengan apa yang kami wakili,” kata Sersan Mayor Ronald L. Green, seorang petugas senior di Korps Marinir AS, menanggapi laporan CIR, seperti dikutip AP, semalam (6/3/2017).
Skandal memalukan ini diungkap oleh War Horse, sebuah organisasi non-pemerintah di bidang pemberintaan yang dijalankan oleh veteran marinir Thomas Brennan. Berkat laporan Brennan, akun media sosial yang terlibat dalam penyebaran foto-foto asusila itu telah dihapus oleh Facebook dan Google atas permintaan Korps Marinir.
Pihak Naval Criminal Investigative Service (NCIS) sedang menyelidiki insiden ini. ”Kami bersyukur bahwa Thomas Brennan, seorang veteran marinir memberitahu Korps Marinir dan NCIS tentang apa yang dia saksikan di halaman ‘Marinies United’,” kata juru bicara Korps Marinir AS Kapten Ryan E. Alvis.
Departemen Pertahanan AS sedang menyelidiki laporan skandal foto syur tersebut. Ratusan tentara perempuan yang muncul dalam skandal itu diduga tidak menyadari jika mereka difoto saat tidak mengenakan busana.
Menurut Center for Investigative Reporting (CIR), beredarnya ratusan foto itu telah memicu komentar tak senonoh di halaman Facebook dengan jumlah follower sekitar 30.000 pengguna Facebook. Foto-foto itu dilaporkan telah dihapus.
Keanggotaan grup Facebook ini tertutup, namun para anggotanya diduga terdiri dari petugas aktif, pensiun marinir laki-laki, personel angkatan laut, dan anggota marinir Inggris. CIR dalam laporannya menyatakan, lebih dari dua lusin tentara perempuan aktif diidentifikasi di halaman Facebook itu, lengkap dengan foto, nama lengkap dan pangkat mereka.
”Perilaku negatif benar-benar bertentangan dengan apa yang kami wakili,” kata Sersan Mayor Ronald L. Green, seorang petugas senior di Korps Marinir AS, menanggapi laporan CIR, seperti dikutip AP, semalam (6/3/2017).
Skandal memalukan ini diungkap oleh War Horse, sebuah organisasi non-pemerintah di bidang pemberintaan yang dijalankan oleh veteran marinir Thomas Brennan. Berkat laporan Brennan, akun media sosial yang terlibat dalam penyebaran foto-foto asusila itu telah dihapus oleh Facebook dan Google atas permintaan Korps Marinir.
Pihak Naval Criminal Investigative Service (NCIS) sedang menyelidiki insiden ini. ”Kami bersyukur bahwa Thomas Brennan, seorang veteran marinir memberitahu Korps Marinir dan NCIS tentang apa yang dia saksikan di halaman ‘Marinies United’,” kata juru bicara Korps Marinir AS Kapten Ryan E. Alvis.
(mas)