Rusia Ungkap Alasan Utama Kegagalan Misi Bulan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kepala Badan Antariksa Roscosmos Rusia, Yury Borisov, mengungkap penyebab utama kegagalan misi Luna-25 Moon.
Misi antariksa itu gagal mematikan mesinnya tepat waktu dan membelok dari orbit yang dituju, menurut bos antariksa Rusia itu.
“Sayangnya, penghentian mesin tidak terjadi secara normal, sesuai dengan diagram urutan, namun berdasarkan cap waktu, dan bukannya 84 detik yang direncanakan, malah berlangsung selama 127 detik,” papar Borisov kepada penyiar Rossiya 24 pada Senin (21/8/2023).
Faktor inilah yang menjadi alasan penting di balik kegagalan misi tersebut, menurut Borisov. Dia menambahkan komisi khusus telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Perhitungan balistik awal menunjukkan karena pengoperasian sistem propulsi yang tidak normal, perangkat tersebut berpindah ke orbit bulan terbuka dan, pada dasarnya, jatuh ke permukaan Bulan,” papar pejabat antariksa tersebut.
“Terlepas dari kegagalan misi, insinyur ruang angkasa Rusia menerima pengalaman berharga saat membangun Luna-25,” ungkap kepala Roscosmos.
Dia menjelaskan, “Tim tentu saja akan memperhitungkan semua kesalahan yang dibuat selama misi ini, dan saya berharap misi Luna-26, 27, dan 28 di masa depan akan berhasil.”
Luna-25 bertujuan mendarat di dekat kutub selatan bulan, yang terkenal dengan medannya yang berat. Semua misi pendarat sebelumnya ke Bulan oleh berbagai negara mendarat di wilayah khatulistiwanya.
Pesawat ruang angkasa Rusia berhasil mencapai orbit bulan, mengirimkan kembali foto Bulan beresolusi tinggi. Misi tersebut dijadwalkan mencoba mendarat di bulan pada 21 Agustus 2023.
Misi antariksa itu gagal mematikan mesinnya tepat waktu dan membelok dari orbit yang dituju, menurut bos antariksa Rusia itu.
“Sayangnya, penghentian mesin tidak terjadi secara normal, sesuai dengan diagram urutan, namun berdasarkan cap waktu, dan bukannya 84 detik yang direncanakan, malah berlangsung selama 127 detik,” papar Borisov kepada penyiar Rossiya 24 pada Senin (21/8/2023).
Faktor inilah yang menjadi alasan penting di balik kegagalan misi tersebut, menurut Borisov. Dia menambahkan komisi khusus telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Perhitungan balistik awal menunjukkan karena pengoperasian sistem propulsi yang tidak normal, perangkat tersebut berpindah ke orbit bulan terbuka dan, pada dasarnya, jatuh ke permukaan Bulan,” papar pejabat antariksa tersebut.
“Terlepas dari kegagalan misi, insinyur ruang angkasa Rusia menerima pengalaman berharga saat membangun Luna-25,” ungkap kepala Roscosmos.
Dia menjelaskan, “Tim tentu saja akan memperhitungkan semua kesalahan yang dibuat selama misi ini, dan saya berharap misi Luna-26, 27, dan 28 di masa depan akan berhasil.”
Luna-25 bertujuan mendarat di dekat kutub selatan bulan, yang terkenal dengan medannya yang berat. Semua misi pendarat sebelumnya ke Bulan oleh berbagai negara mendarat di wilayah khatulistiwanya.
Pesawat ruang angkasa Rusia berhasil mencapai orbit bulan, mengirimkan kembali foto Bulan beresolusi tinggi. Misi tersebut dijadwalkan mencoba mendarat di bulan pada 21 Agustus 2023.
(sya)