PM Anwar Ibrahim Islamkan Pemuda Hindu Secara Terbuka, Dikecam Non-Muslim Malaysia
loading...
A
A
A
“Tiga kejadian ini cukup menunjukkan bahwa Anwar tidak memiliki rasa hormat atau terima kasih kepada masyarakat [etnik] India yang telah berkorban demi kesejahteraan negara," paparnya.
“Sudah waktunya bagi orang [etnik] India dan lainnya untuk memikirkan masa depan mereka di negara ini. Percayakah Anda bahwa Anwar akan memimpin orang-orang non-Malaykar dari frustrasi dan situasi sulit mereka saat ini?"
Sementara itu, Presiden Partai Kemajuan Malaysia P. Waytha Moorthy mengatakan, "ritual" pindah agama pemuda Hindu oleh Anwar telah menimbulkan keresahan di kalangan non-Muslim.
“Banyak Non-Muslim di Tanah Air yang kaget dengan PM Anwar Ibrahim yang secara resmi dan terang-terangan mengonversi seorang pemuda Hindu di sebuah masjid usai salat Jumat kemarin," ujarnya.
"Sementara kebebasan beragama diabadikan dalam Konstitusi Federal, pemuda menggunakan haknya untuk memeluk agama pilihannya," sambung dia.
"Ada kemauan di pihaknya untuk pindah agama secara sukarela sehingga keluhan tidak terletak di sana. Tapi pertanyaan yang diajukan oleh jutaan non-Muslim adalah mengapa inisiasi ke dalam Islam harus dilakukan oleh perdana menteri sendiri?" paparnya dalam sebuah posting Facebook-nya.
Dia mengatakan melakukan "ritual" konversi agama secara pribadi dan publik tidak berjalan dengan baik di antara hampir 45 persen populasi non-Muslim yang berjumlah hampir 14 juta warga.
“Jadi, pertanyaan yang diajukan adalah mengapa sekarang setelah menjadi perdana menteri. Banyak yang bertanya apakah perdana menteri berusaha membuktikan bahwa dia adalah seorang Muslim yang lebih besar dari PAS [Partai Islam Se-Malaysia] dan Perikatan Nasional (PN) dengan menjadi perdana menteri pertama yang melakukan sebuah ritual untuk menyambut 'saudara baru', katanya.
Dia menambahkan, warga Malaysia sudah diberi gambaran berbeda tentang perdana menteri sejak kemarin.
“Analisis saja diskusi media sosial dan berbagai tuduhan yang dilontarkan terhadap perdana menteri dari non-Muslim. Maklum, umat Islam pasti akan melihat acara tersebut dari lensa yang berbeda," katanya.
“Sudah waktunya bagi orang [etnik] India dan lainnya untuk memikirkan masa depan mereka di negara ini. Percayakah Anda bahwa Anwar akan memimpin orang-orang non-Malaykar dari frustrasi dan situasi sulit mereka saat ini?"
Sementara itu, Presiden Partai Kemajuan Malaysia P. Waytha Moorthy mengatakan, "ritual" pindah agama pemuda Hindu oleh Anwar telah menimbulkan keresahan di kalangan non-Muslim.
“Banyak Non-Muslim di Tanah Air yang kaget dengan PM Anwar Ibrahim yang secara resmi dan terang-terangan mengonversi seorang pemuda Hindu di sebuah masjid usai salat Jumat kemarin," ujarnya.
"Sementara kebebasan beragama diabadikan dalam Konstitusi Federal, pemuda menggunakan haknya untuk memeluk agama pilihannya," sambung dia.
"Ada kemauan di pihaknya untuk pindah agama secara sukarela sehingga keluhan tidak terletak di sana. Tapi pertanyaan yang diajukan oleh jutaan non-Muslim adalah mengapa inisiasi ke dalam Islam harus dilakukan oleh perdana menteri sendiri?" paparnya dalam sebuah posting Facebook-nya.
Dia mengatakan melakukan "ritual" konversi agama secara pribadi dan publik tidak berjalan dengan baik di antara hampir 45 persen populasi non-Muslim yang berjumlah hampir 14 juta warga.
“Jadi, pertanyaan yang diajukan adalah mengapa sekarang setelah menjadi perdana menteri. Banyak yang bertanya apakah perdana menteri berusaha membuktikan bahwa dia adalah seorang Muslim yang lebih besar dari PAS [Partai Islam Se-Malaysia] dan Perikatan Nasional (PN) dengan menjadi perdana menteri pertama yang melakukan sebuah ritual untuk menyambut 'saudara baru', katanya.
Dia menambahkan, warga Malaysia sudah diberi gambaran berbeda tentang perdana menteri sejak kemarin.
“Analisis saja diskusi media sosial dan berbagai tuduhan yang dilontarkan terhadap perdana menteri dari non-Muslim. Maklum, umat Islam pasti akan melihat acara tersebut dari lensa yang berbeda," katanya.