Kapal Perang Rusia dan China Dekati Pulau-pulau Jepang Jelang KTT Tiga Negara
loading...
A
A
A
TOKYO - Jepang menyatakan "keprihatinan mendalam" setelah kapal perang China dan Rusia berlayar dekat pulau-pulau selatannya pada Kamis, sehari sebelum pemimpin negara itu melakukan pertemuan segitiga dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, enam kapal China, di antaranya kapal perusak rudal, dan lima kapal Rusia, beberapa di antaranya kapal perusak, berlayar antara Pulau Okinawa Jepang dan Pulau Miyako sebelum bergerak menuju Laut China Timur pada Kamis.
Ini adalah pertama kalinya kapal Rusia dan China berlayar bersama melalui perairan khusus ini. Kapal-kapal itu tidak mengganggu perairan teritorial Jepang.
"Ke-11 kapal angkatan laut itu pertama kali terlihat 280 kilometer timur laut Pulau Okinawa paling selatan Jepang pada Selasa pagi waktu setempat," menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/8/2023).
Dikatakan kapal-kapal itu diyakini telah ambil bagian dalam patroli bersama di Pasifik.
"Sebagian besar dari mereka sebelumnya terlihat berlayar melalui Selat Soya antara Hokkaido dan Sakhalin ke Laut Okhotsk, setelah melakukan latihan bersama di Laut Jepang pada Juli," tambah pernyataan itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi patroli bersama itu dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya, dengan mengatakan satu detasemen kapal saat ini beroperasi di perairan Laut China Timur.
"Pelaut China dan Rusia melakukan latihan anti-kapal selam, simulasi menangkis serangan udara musuh, melakukan pelatihan penyelamatan di laut, dan berlatih lepas landas dan pendaratan helikopter di geladak kapal perang," kata kementerian Rusia.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan China dan Rusia telah berulang kali melakukan latihan angkatan laut dan udara bersama di dekat negara itu dalam beberapa tahun terakhir, yang jelas dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan melawan Jepang dan "sangat memprihatinkan" keamanan nasional.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, enam kapal China, di antaranya kapal perusak rudal, dan lima kapal Rusia, beberapa di antaranya kapal perusak, berlayar antara Pulau Okinawa Jepang dan Pulau Miyako sebelum bergerak menuju Laut China Timur pada Kamis.
Ini adalah pertama kalinya kapal Rusia dan China berlayar bersama melalui perairan khusus ini. Kapal-kapal itu tidak mengganggu perairan teritorial Jepang.
"Ke-11 kapal angkatan laut itu pertama kali terlihat 280 kilometer timur laut Pulau Okinawa paling selatan Jepang pada Selasa pagi waktu setempat," menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/8/2023).
Dikatakan kapal-kapal itu diyakini telah ambil bagian dalam patroli bersama di Pasifik.
"Sebagian besar dari mereka sebelumnya terlihat berlayar melalui Selat Soya antara Hokkaido dan Sakhalin ke Laut Okhotsk, setelah melakukan latihan bersama di Laut Jepang pada Juli," tambah pernyataan itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi patroli bersama itu dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya, dengan mengatakan satu detasemen kapal saat ini beroperasi di perairan Laut China Timur.
"Pelaut China dan Rusia melakukan latihan anti-kapal selam, simulasi menangkis serangan udara musuh, melakukan pelatihan penyelamatan di laut, dan berlatih lepas landas dan pendaratan helikopter di geladak kapal perang," kata kementerian Rusia.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan China dan Rusia telah berulang kali melakukan latihan angkatan laut dan udara bersama di dekat negara itu dalam beberapa tahun terakhir, yang jelas dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan melawan Jepang dan "sangat memprihatinkan" keamanan nasional.