Horornya Kebakaran Hawaii: Bak Zona Perang, 93 Nyawa Orang Melayang
loading...
A
A
A
MAUI - Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan Maui, Hawaii, mencapai 93 orang pada hari Minggu. Gubernur Josh Green menyamakan kota Lahaina yang ludes terbakar dengan "zona perang".
Orang-orang masih panik mencari kerabat mereka yang hilang, berharap menemukan tanda-tanda bahwa mereka masih hidup.
Kebakaran hutan dimulai sejak Selasa pekan lalu dan merembet cepat ke wilayah pantai barat laut Maui. Kobaran api yang menakutkan telah meratakan sebagian besar kota resor bersejarah dan menghanguskan hampir semua yang ada di jalur.
Beberapa hari setelah kebakaran, petugas pemadam masih berjuang melawan kobaran api, dan anjing-anjing pelacak berkeliaran di reruntuhan kota yang hangus untuk mencari korban saat para penyintas dan pejabat bergulat dengan skala bencana.
"Saat ini, kami masih dalam pergolakan fase akut pemulihan ini, artinya kami masih memulihkan hilangnya nyawa yang tragis," kata Green kepada MSNBC, yang dilansir Senin (14/8/2023).
"Kami berada di 93 (korban meninggal) sekarang ...Ini zona perang, tapi bantuannya luar biasa," paparnya.
Green kembali berjanji untuk menyelidiki respons terhadap kobaran api dan sistem pemberitahuan darurat setelah beberapa warga mempertanyakan apakah lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memperingatkan mereka.
Beberapa saksi mengatakan mereka memiliki sedikit peringatan, menggambarkan teror saat kobaran api menghancurkan kota di sekitar mereka dalam hitungan menit. Yang lain terjun ke Samudra Pasifik untuk melarikan diri.
Sirene ditempatkan di sekitar pulau, dimaksudkan untuk memperingatkan bencana alam yang akan datang, tidak pernah berbunyi, dan pemadaman listrik dan jaringan seluler yang meluas menghambat bentuk peringatan lainnya.
“Kita akan segera tahu apakah mereka cukup melakukan atau tidak untuk mengaktifkan sirene itu,” kata Green dalam wawancara televisi.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Minggu mengatakan kepada wartawan yang menanyakan apakah dia berencana untuk mengunjungi Maui dalam beberapa hari mendatang, "kami sedang memeriksanya".
Meski terkadang menggembirakan para korban, kunjungan presiden membebani upaya pemulihan dengan kebutuhan logistik dan keamanan mereka.
Banyaknya korban tewas menjadikan kebakaran hutan ini sebagai bencana alam terburuk di Hawaii, melampaui tsunami yang menewaskan 61 orang pada tahun 1960, setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS.
Orang-orang masih panik mencari kerabat mereka yang hilang, berharap menemukan tanda-tanda bahwa mereka masih hidup.
Kebakaran hutan dimulai sejak Selasa pekan lalu dan merembet cepat ke wilayah pantai barat laut Maui. Kobaran api yang menakutkan telah meratakan sebagian besar kota resor bersejarah dan menghanguskan hampir semua yang ada di jalur.
Beberapa hari setelah kebakaran, petugas pemadam masih berjuang melawan kobaran api, dan anjing-anjing pelacak berkeliaran di reruntuhan kota yang hangus untuk mencari korban saat para penyintas dan pejabat bergulat dengan skala bencana.
"Saat ini, kami masih dalam pergolakan fase akut pemulihan ini, artinya kami masih memulihkan hilangnya nyawa yang tragis," kata Green kepada MSNBC, yang dilansir Senin (14/8/2023).
"Kami berada di 93 (korban meninggal) sekarang ...Ini zona perang, tapi bantuannya luar biasa," paparnya.
Green kembali berjanji untuk menyelidiki respons terhadap kobaran api dan sistem pemberitahuan darurat setelah beberapa warga mempertanyakan apakah lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memperingatkan mereka.
Beberapa saksi mengatakan mereka memiliki sedikit peringatan, menggambarkan teror saat kobaran api menghancurkan kota di sekitar mereka dalam hitungan menit. Yang lain terjun ke Samudra Pasifik untuk melarikan diri.
Sirene ditempatkan di sekitar pulau, dimaksudkan untuk memperingatkan bencana alam yang akan datang, tidak pernah berbunyi, dan pemadaman listrik dan jaringan seluler yang meluas menghambat bentuk peringatan lainnya.
“Kita akan segera tahu apakah mereka cukup melakukan atau tidak untuk mengaktifkan sirene itu,” kata Green dalam wawancara televisi.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Minggu mengatakan kepada wartawan yang menanyakan apakah dia berencana untuk mengunjungi Maui dalam beberapa hari mendatang, "kami sedang memeriksanya".
Meski terkadang menggembirakan para korban, kunjungan presiden membebani upaya pemulihan dengan kebutuhan logistik dan keamanan mereka.
Banyaknya korban tewas menjadikan kebakaran hutan ini sebagai bencana alam terburuk di Hawaii, melampaui tsunami yang menewaskan 61 orang pada tahun 1960, setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS.
(mas)