Ingin Ikuti Kesuksesan Brexit, Politikus Sayap Kanan Finlandia Usung Fixit

Minggu, 13 Agustus 2023 - 16:27 WIB
loading...
Ingin Ikuti Kesuksesan...
Jussi Halla-aho, politikus sayap kanan Finlandia, mengusulkan Fixit. Foto/Reuters
A A A
HELSINKI - Politikus sayap kanan Finlandia Jussi Halla-aho menyatakan Finlandia harus bertujuan untuk meninggalkan Uni Eropa dalam jangka panjang, tetapi invasi Rusia ke Ukraina berarti persatuan Eropa harus menjadi prioritas untuk saat ini.

Halla-aho, penulis kebijakan "Fixit" partai anti-imigrasi yang membayangkan keluarnya Uni Eropa (UE) pada 2019, diperkirakan akan dinominasikan selama kongres sebagai kandidatnya untuk pemilihan presiden yang dijadwalkan pada Januari 2024.

Jajak pendapat menunjukkan mantan pemimpin partai garis keras itu tidak mungkin memenangkan kursi kepresidenan. Tetapi pandangannya berpengaruh di dalam Partai Finlandia, yang merupakan bagian dari pemerintahan sayap kanan yang mulai menjabat pada bulan Juni.

"Dibenarkan bahwa kami bertujuan untuk meninggalkan UE dalam jangka panjang," kata Halla-aho kepada Reuters. Dia mengungkapkan "defisit demokrasi" di mana UE membatasi kedaulatan negara-negara anggota.



"Tetapi pada saat yang sama, tentu saja, kami menyadari bahwa dalam situasi dunia yang ada, Eropa Barat yang terpecah-pecah akan jauh lebih lemah terhadap ancaman negara-negara totaliter," katanya. Partai Finlandia mendukung negara itu bergabung dengan NATO tahun ini.

Banyak tokoh partai menggemakan pandangannya, mengatakan keluar dari zona euro dan UE harus tetap menjadi tujuan jangka panjang. Sedangkan Menteri Perdagangan Luar Negeri Ville Tavio mengatakan partainya akan menolak utang bersama UE yang baru saat berada di pemerintahan.

Dukungan untuk populisme sayap kanan telah meningkat di beberapa bagian Eropa, karena krisis biaya hidup memicu ketidakpuasan dengan politik kemapanan dan reaksi balik terhadap meningkatnya biaya transisi hijau.

Kongres Partai Finlandia juga menolak Undang-Undang Pemulihan Alam yang diusulkan UE, dengan Tavio menyebutnya "contoh menyedihkan dari percepatan kebijakan diktator Uni Eropa dengan kedok perubahan iklim".

Namun, sejauh ini, partai-partai sayap kanan sebagian besar adalah mitra koalisi junior atau langsung dikecualikan dari bekerja dengan kelompok-kelompok mapan bahkan ketika beberapa item agenda mereka mungkin telah mendorong politik sentris ke kanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)