NATO Putus Asa dengan Kemampuan Tentara Ukraina

Selasa, 08 Agustus 2023 - 21:34 WIB
loading...
A A A
NATO Putus Asa dengan Kemampuan Tentara Ukraina

Foto/Reuters

Selain itu, para pejabat NATO mengatakan lambatnya kemajuan telah mengungkap kesulitan untuk mengubah pasukan Ukraina menjadi unit-unit tempur mekanis gabungan, kadang-kadang hanya dengan delapan minggu pelatihan tank-tank yang dipasok Barat dan sistem senjata baru lainnya. "Kurangnya kemajuan di lapangan adalah salah satu alasan pasukan Ukraina lebih sering menyerang di dalam wilayah Rusia untuk mencoba dan menunjukkan kerentanan Rusia,” kata seorang pejabat senior militer AS.

Kepala angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, mengatakan kepada Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley bahwa pasukan Ukraina selangkah demi selangkah menciptakan kondisi untuk maju. Zaluzhnyi menambahkan bahwa dia telah memberi tahu Milley bahwa pertahanan Ukraina kokoh.

“Prajurit kami melakukan yang terbaik. Musuh sedang melakukan aksi penyerangan aktif ke berbagai arah, tetapi tidak berhasil,” kata Zaluzhnyi kepada Milley, menurut pembacaan yang dikeluarkan oleh pemerintah Ukraina.

Berbicara tentang situasi di selatan, di mana pasukan Ukraina telah berjuang untuk mendapatkan tanah, Zaluzhnyi berkata, “Pertempuran sengit berlanjut, pasukan Ukraina selangkah demi selangkah terus menciptakan kondisi untuk maju. Inisiatif ada di pihak kita.”

Penilaian terbaru ini mewakili perubahan yang nyata dari optimisme pada awal serangan balasan. Para pejabat ini mengatakan harapan itu "tidak realistis" dan sekarang berkontribusi pada tekanan terhadap Ukraina dari beberapa pihak di Barat untuk memulai negosiasi perdamaian, termasuk mempertimbangkan kemungkinan konsesi teritorial.

“Putin sedang menunggu ini. Dia bisa mengorbankan tubuh dan mengulur waktu,” kata Quigley.

Beberapa pejabat khawatir melebarnya kesenjangan antara ekspektasi dan hasil akan memicu "permainan menyalahkan" di antara pejabat Ukraina dan pendukung barat mereka, yang dapat menciptakan perpecahan dalam aliansi yang sebagian besar tetap utuh hampir dua tahun setelah perang.

“Masalahnya, tentu saja, di sini adalah prospek permainan menyalahkan bahwa Ukraina kemudian akan menyalahkan kami,” kata seorang diplomat senior Barat.

Bulan lalu di Forum Keamanan Aspen, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjuk lambatnya kedatangan sistem senjata yang lebih canggih dari Barat sebagai alasan lambatnya kemajuan pasukan Ukraina sejauh ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)