Penanaman Modal Asing Terus Merosot, China Tak Lagi Menarik bagi Investor?
loading...
A
A
A
Reuters mencatat ekspor China merosot menjadi 8,3%, perdagangan mencatat pertumbuhan yang lemah, dan pada bulan Juni saja turun sekitar 6% sementara penjualan ritel hanya mencatat pertumbuhan 3,1% dibandingkan lonjakan 12,7% di bulan Mei.
Sementara itu, survei yang dilakukan Kamar Dagang Eropa di China bulan lalu menyebutkan bahwa 1 dari 10 perusahaan telah pindah atau berencana memindahkan kantor pusat Asia mereka dari China ke Singapura atau Malaysia.
Strategi keamanan ekonomi Komisi Eropa dan strategi China Jerman—keduanya dirilis pada bulan Juni—juga menekankan pada diversifikasi rantai pasokan.
Sebelumnya pada Maret lalu, sebuah survei yang dilakukan Kamar Dagang Amerika di China juga mengungkapkan sentimen serupa. Mayoritas dari 55% anggota American Chamber yang disurvei tidak lagi menganggap China sebagai tiga prioritas investasi teratas.
Undang-undang kontra-spionase China yang berlaku mulai 1 Juli juga menurunkan minat perusahaan Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan untuk berinvestasi di China. Mereka khawatir tidak akan dapat beroperasi dengan nyaman di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Melihat perkembangan seperti saat ini, bagaimana China dapat menarik minat investor asing menjadi sebuah tantangan tersendiri. Pembentukan kembali rantai pasokan yang cepat di dunia ternyata membuat China kurang menarik di fase pascapandemi Covid-19.
Lihat Juga: Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Bakal Borong 40 Jet Tempur Siluman J-35A China, Pesaing F-35 AS
Sementara itu, survei yang dilakukan Kamar Dagang Eropa di China bulan lalu menyebutkan bahwa 1 dari 10 perusahaan telah pindah atau berencana memindahkan kantor pusat Asia mereka dari China ke Singapura atau Malaysia.
Strategi keamanan ekonomi Komisi Eropa dan strategi China Jerman—keduanya dirilis pada bulan Juni—juga menekankan pada diversifikasi rantai pasokan.
Sebelumnya pada Maret lalu, sebuah survei yang dilakukan Kamar Dagang Amerika di China juga mengungkapkan sentimen serupa. Mayoritas dari 55% anggota American Chamber yang disurvei tidak lagi menganggap China sebagai tiga prioritas investasi teratas.
Undang-undang kontra-spionase China yang berlaku mulai 1 Juli juga menurunkan minat perusahaan Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan untuk berinvestasi di China. Mereka khawatir tidak akan dapat beroperasi dengan nyaman di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Melihat perkembangan seperti saat ini, bagaimana China dapat menarik minat investor asing menjadi sebuah tantangan tersendiri. Pembentukan kembali rantai pasokan yang cepat di dunia ternyata membuat China kurang menarik di fase pascapandemi Covid-19.
Lihat Juga: Negara Islam Bersenjata Nuklir Ini Bakal Borong 40 Jet Tempur Siluman J-35A China, Pesaing F-35 AS
(mas)