Israel Heboh Gara-gara PM Netanyahu Dituduh sebagai Mata-mata Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Publik Israel dihebohkan dengan seorang pengacara yang menuduh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai mata-mata Iran.
Ofer Bartel, pengacara terkenal yang pernah menjadi kandidat untuk Jaksa Pengadilan Tinggi dan Jaksa Negara, melontarkan tuduhan itu dalam wawancara di saluran N12 pada Senin malam.
Tuduhan Bartel itu terkait dengan penolakan Netanyahu untuk berkomitmen untuk mematuhi Pengadilan Tinggi tidak peduli apa yang mengatur tentang klausul kewajaran. Ini terkait dengan reformasi peradilan yang diinginkan pemerintah Netanyahu.
"Kerusakan yang terjadi jauh lebih berbahaya daripada jika roket Iran jatuh di sini," kata Bartel.
"Saya pikir, dan maafkan saya karena terus terang, saya pikir Bibi adalah mata-mata Iran," katanya lagi, merujuk pada panggilan akrab Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (8/8/2023).
"Jika ada sesuatu yang membahayakan keamanan negara, ekonomi, masyarakat, dan setiap hal mendasar lainnya di negara ini, itu adalah perdana menteri. Kerusakan yang terjadi jauh lebih berbahaya daripada jika roket Iran jatuh di sini," imbuh dia.
Tuduhannya yang keras itu memicu orang-orang yang hadir studio saluran N12 bergegas mengutuk kata-katanya.
"Dia bukan mata-mata Iran," kata wartawan Yaron Avraham. "Bahkan tidak dekat."
"Itu merusak klaim Anda," kata pembawa acara, Rafi Reshef. "Biarkan saja. Akan lebih baik jika Anda tidak mengajukan klaim."
Ofer Bartel, pengacara terkenal yang pernah menjadi kandidat untuk Jaksa Pengadilan Tinggi dan Jaksa Negara, melontarkan tuduhan itu dalam wawancara di saluran N12 pada Senin malam.
Tuduhan Bartel itu terkait dengan penolakan Netanyahu untuk berkomitmen untuk mematuhi Pengadilan Tinggi tidak peduli apa yang mengatur tentang klausul kewajaran. Ini terkait dengan reformasi peradilan yang diinginkan pemerintah Netanyahu.
"Kerusakan yang terjadi jauh lebih berbahaya daripada jika roket Iran jatuh di sini," kata Bartel.
"Saya pikir, dan maafkan saya karena terus terang, saya pikir Bibi adalah mata-mata Iran," katanya lagi, merujuk pada panggilan akrab Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (8/8/2023).
"Jika ada sesuatu yang membahayakan keamanan negara, ekonomi, masyarakat, dan setiap hal mendasar lainnya di negara ini, itu adalah perdana menteri. Kerusakan yang terjadi jauh lebih berbahaya daripada jika roket Iran jatuh di sini," imbuh dia.
Tuduhannya yang keras itu memicu orang-orang yang hadir studio saluran N12 bergegas mengutuk kata-katanya.
"Dia bukan mata-mata Iran," kata wartawan Yaron Avraham. "Bahkan tidak dekat."
"Itu merusak klaim Anda," kata pembawa acara, Rafi Reshef. "Biarkan saja. Akan lebih baik jika Anda tidak mengajukan klaim."