Dubes China: Tidak Ada Kedamaian di Mana NATO Perluas 'Cakar Jahatnya'

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 05:44 WIB
loading...
Dubes China: Tidak Ada Kedamaian di Mana NATO Perluas Cakar Jahatnya
Dubes China untuk Rusia menilai NATO adalah peninggalan Perang Dingin yang seharusnya sudah tidak ada. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Ekspansi NATO di Eropa telah mengikis keamanan benua dan merupakan alasan utama konflik Ukraina . Hal itu diungkapkan Duta Besar China untuk Rusia, Zhang Hanhui, dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Kamis.

Berbicara kepada kantor berita TASS, Zhang menyatakan bahwa blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) telah mengipasi api di mana-mana, menghancurkan stabilitas dan terlibat dalam separatisme, dengan gejolak di Kosovo, Libya, dan Afghanistan menjadi contoh utama.

“Lima ekspansi (NATO) ke timur secara serius memengaruhi tatanan dan keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa dan menjadi alasan utama eskalasi krisis Ukraina,” katanya seperti dilansir dari RT, Jumat (4/8/2023).

Utusan China tersebut kemudian menggambarkan NATO sebagai peninggalan Perang Dingin yang seharusnya tidak ada lagi ketika berakhir.



“Namun, itu terus berkembang, menopang dirinya sendiri dengan terus-menerus memicu peperangan dan konflik… Di mana pun NATO mengulurkan cakar jahatnya, orang akan mati dan tidak akan ada perdamaian,” ujarnya.

Zhang menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir aliansi itu telah mengarahkan pandangannya pada ekspansi di Asia-Pasifik dengan kedok membantu negara-negara menggunakan hak mereka untuk pertahanan kolektif, sebuah strategi yang menurutnya menimbulkan kekhawatiran besar dan keberatan yang kuat dari negara-negara kawasan.

Dia mengklaim bahwa NATO telah lama berubah menjadi alat geopolitik AS, dan bahwa ekspansi blok tersebut ke timur dan ke Asia-Pasifik, dimaksudkan untuk mendukung hegemoni Amerika.

Washington, menurut Zhang, ingin NATO memiliki lebih banyak pengaruh di Asia-Pasifik sehingga dapat menekan dan menghalangi China dan Rusia.

“Mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi antar kubu telah lama bertentangan dengan tuntutan zaman modern,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)