Polandia Ketakutan Diinvasi Wagner, Begini Respons AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Polandia, salah satu negara NATO, telah mengumumkan pengerahan 1.000 tentara ke wilayah yang berbatasan dengan Belarusia. Itu terjadi setelah Warsawa ketakutan diinvasi tentara bayaran Rusia; Wagner Group.
Namun, Amerika Serikat (AS) tidak menganggap kehadiran Wagner di Belarusia sebagai ancaman bagi sekutu NATO tersebut.
"Kami tidak mengetahui adanya ancaman khusus dari Wagner terhadap Polandia atau sekutu NATO kami lainnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada hari Selasa.
Kendati demikian, kata Kirby, AS memantau dengan cermat situasi tersebut.
“Tentu saja, kami berkomitmen pada Pasal 5 dan, seperti yang dinyatakan presiden [Joe Biden], untuk melindungi setiap jengkal wilayah NATO. Tapi, sekali lagi, tidak ada bukti bahwa Wagner merupakan ancaman bagi aliansi ini,” ujarnya, merujuk pada klausul bantuan timbal balik dari Piagam NATO.
Komentarnya Kirby muncul setelah Polandia mengumumkan pengerahan 1.000 tentara ke wilayahnya yang berbatasan dengan Belarusia dengan alasan kehadiran tentara bayaran Wagner di dekat Celah Suwalki.
Dalam pidatonya pada hari Sabtu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengeklaim kedatangan lebih dari 100 Wagnerites—sebutan untuk anggota Wagner—di Grodno adalah tidak diragukan lagi merupakan langkah menuju serangan hibrida yang akan datang ke wilayah Polandia.
Warsawa juga telah mengumumkan akan menggandakan jumlah personel militer Polandia, dari 172.000 menjadi 300.000 tentara.
Wakil Senat Polandia, Michal Kaminski, mengatakan kepada media Ukraina pada hari Senin bahwa setiap Wagnerites yang menyerang Polandia harus berurusan dengan pasukan Amerika dan akan dikirim kembali "dalam peti mati".
Namun, Amerika Serikat (AS) tidak menganggap kehadiran Wagner di Belarusia sebagai ancaman bagi sekutu NATO tersebut.
"Kami tidak mengetahui adanya ancaman khusus dari Wagner terhadap Polandia atau sekutu NATO kami lainnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada hari Selasa.
Kendati demikian, kata Kirby, AS memantau dengan cermat situasi tersebut.
“Tentu saja, kami berkomitmen pada Pasal 5 dan, seperti yang dinyatakan presiden [Joe Biden], untuk melindungi setiap jengkal wilayah NATO. Tapi, sekali lagi, tidak ada bukti bahwa Wagner merupakan ancaman bagi aliansi ini,” ujarnya, merujuk pada klausul bantuan timbal balik dari Piagam NATO.
Komentarnya Kirby muncul setelah Polandia mengumumkan pengerahan 1.000 tentara ke wilayahnya yang berbatasan dengan Belarusia dengan alasan kehadiran tentara bayaran Wagner di dekat Celah Suwalki.
Dalam pidatonya pada hari Sabtu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengeklaim kedatangan lebih dari 100 Wagnerites—sebutan untuk anggota Wagner—di Grodno adalah tidak diragukan lagi merupakan langkah menuju serangan hibrida yang akan datang ke wilayah Polandia.
Warsawa juga telah mengumumkan akan menggandakan jumlah personel militer Polandia, dari 172.000 menjadi 300.000 tentara.
Wakil Senat Polandia, Michal Kaminski, mengatakan kepada media Ukraina pada hari Senin bahwa setiap Wagnerites yang menyerang Polandia harus berurusan dengan pasukan Amerika dan akan dikirim kembali "dalam peti mati".