Geger Tentara AS Kabur Lintasi Perbatasan, Korut Pilih Bungkam

Kamis, 20 Juli 2023 - 19:52 WIB
loading...
Geger Tentara AS Kabur...
Tentara AS, Travis King (yang dilingkari merah), berada di rombongan tur ke desa perbatasan Panmujom. Foto/Insider
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) tetap bungkam terkait seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang memisahkan diri dari rombongan wisata dan berlari melintasi perbatasan yang dijaga ketat pada Selasa lalu. Insiden ini membuat Washington dalam kesulitan diplomatik baru di tengah kebuntuan militer yang sudah diliputi ketegangan.

Para pejabat AS mengatakan Pyongyang belum menanggapi komunikasi dari militer Amerika tentang prajurit itu, Travis T King. Media pemerintah Korut, yang sebelumnya melaporkan penahanan warga negara AS, sejauh ini juga belum mengomentari insiden tersebut.

Berbicara di Jepang, utusan khusus AS untuk Korut Sung Kim mengatakan AS bekerja sangat keras untuk menentukan status dan keselamatan King serta secara aktif terlibat dalam memastikan keselamatan dan kepulangannya. Namun Kim tidak memberikan rincian apapun.

Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam pengarahan bahwa Pentagon telah "menjangkau" rekan-rekannya di Tentara Rakyat Korut tentang King.

"Setahu saya, komunikasi itu belum dijawab," tambahnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/7/2023).

Insiden itu terjadi pada saat ketegangan meningkat di semenanjung Korea. Korut terus melakukan uji coba rudal balistik, terakhir bertepatan dengan kedatangan kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir AS di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 1980-an.

Pekan lalu, Korut meluncurkan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat terbarunya yang dikatakan memiliki waktu terbang terpanjang yang pernah ada, sebuah uji coba yang oleh para ahli digambarkan sebagai keberhasilan yang "luar biasa".

King (23) sedang dalam tur sipil ke desa gencatan senjata Panmunjom pada hari Selasa ketika dia tiba-tiba melintasi Garis Demarkasi Militer yang telah memisahkan kedua Korea sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata.



King telah didenda karena penyerangan saat ditempatkan di Korsel, dan menjalani penahanan sebelum dia diantar ke bandara pada hari Senin untuk naik penerbangan American Airlines ke Dallas, Texas, menurut laporan media dan seorang pejabat bandara.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Rilis 80.000 Halaman...
Trump Rilis 80.000 Halaman Berkas Terkait Pembunuhan John F Kennedy
Apa Kemampuan yang Dihadapi...
Apa Kemampuan yang Dihadapi AS Saat Memasuki 'Sarang Tawon' Houthi?
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
Apakah Zelensky bisa...
Apakah Zelensky bisa Lengser dari Kursi Presiden Ukraina? Simak Ulasan Lengkapnya
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
Siapa Massad Boulos?...
Siapa Massad Boulos? Arsitek Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Rekomendasi
Antam Menang PK Lawan...
Antam Menang PK Lawan Budi Said, DPR: Eksekusi Putusan Harus Segera Dijalankan
Peduli Nelayan, Warga...
Peduli Nelayan, Warga Desa Nifasi Papua Dapat Rumah Baru
Pro Kontra RUU TNI,...
Pro Kontra RUU TNI, GP Ansor: Masih Sejalan dengan Semangat Reformasi
Berita Terkini
5 Fakta Puasa Ramadan...
5 Fakta Puasa Ramadan di Kutub Utara, dari Menahan Lapar selama 23 Jam hingga Toleransi yang Tinggi
20 menit yang lalu
Negara-negara NATO Berencana...
Negara-negara NATO Berencana Mundur dari Perjanjian Ranjau Darat, Apa Dipicu Ketakutan Diinvasi Rusia?
1 jam yang lalu
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
1 jam yang lalu
5 Alasan Presiden Ekuador...
5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
2 jam yang lalu
Uni Eropa: Jangan Biarkan...
Uni Eropa: Jangan Biarkan Rusia Memecah Belah AS dan Eropa
3 jam yang lalu
Siapa Mohammad Al-Tawil?...
Siapa Mohammad Al-Tawil? Pemuda Yordania yang Dipenjara 4 Tahun karena Unggah Surat Wasiat tentang Perlawanan terhadap Israel
4 jam yang lalu
Infografis
China Kelabakan, Pelabuhan...
China Kelabakan, Pelabuhan Terusan Panama Dijual ke AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved