Netanyahu: Serang Israel, Hizbullah Bermain dengan Api!
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan konsekuensi yang akan dirasakan Hizbullah Lebanon setelah kelompok itu menyusup dan menyerang Israel .
Peringatan itu disampaikan dalam konferensi pers semalam atau sesaat setelah militer Zionis dan Hizbullah dilaporkan baku tembak di perbatasan kedua negara.
Netanyahu mengatakan setiap serangan dari Hizbullah akan disambut dengan respons kuat oleh militer Israel. "Hizbullah harus tahu itu bermain dengan api," katanya. (Baca: Israel dan Hizbullah Saling Serang di Perbatasan Israel-Lebanon )
“Setiap serangan akan disambut dengan kekuatan besar. (Pemimpin Hizbullah, Hassan) Nasrallah sangat keliru tentang tekad Israel untuk mempertahankan diri, dan Lebanon telah membayar mahal untuk kesalahan ini," katanya lagi, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (28/7/2020).
Pemimpin Zionis itu menambahkan, Israel akan meminta Hizbullah dan Lebanon bertanggung jawab atas setiap serangan dari Lebanon ke Israel. Menurutnya, kelompok itu melakukan apa yang ditawarkan Iran dan telah merugikan Lebanon.
Duduk di sebelah Netanyahu, Perdana Menteri Alternatif yang juga Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan tentaranya mencegah serangan yang lebih serius yang bisa merenggut nyawa.
"Lebanon dan Suriah adalah negara berdaulat dan akan memikul tanggung jawab yang menyakitkan untuk setiap tindakan teroris yang terjadi dari wilayah mereka," katanya.
“Siapa pun yang berani menguji kekuatan IDF akan membahayakan dirinya sendiri dan negara tempat ia beroperasi. Tindakan apa pun terhadap negara Israel akan menghasilkan respons yang kuat, tajam, dan menyakitkan."
Sebelumnya diberitakan ada ketegangan di utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon. Media Israel melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggagalkan serangan Hizbullah di dekat Gunung Dov di sepanjang perbatasan kedua negara. IDF khawatir kelompok sekutu Iran itu kemungkinan masih akan melakukan serangan terhadap militer negara Yahudi tersebut.
Masih menurut laporan media Israel, sebuah sel Hizbullah , yang berjumlah antara tiga dan lima operasi, melintasi perbatasan—yang juga dikenal sebagai Garis Biru—beberapa meter ke wilayah Israel. Aksi penyusupan itu terlacak IDF, yang kemudian menembaki mereka dengan senapan mesin dan tank.(Baca: Hizbullah: Meski Ada Peningkatan Ketegangan, Perang dengan Israel Kecil Terjadi )
Peringatan itu disampaikan dalam konferensi pers semalam atau sesaat setelah militer Zionis dan Hizbullah dilaporkan baku tembak di perbatasan kedua negara.
Netanyahu mengatakan setiap serangan dari Hizbullah akan disambut dengan respons kuat oleh militer Israel. "Hizbullah harus tahu itu bermain dengan api," katanya. (Baca: Israel dan Hizbullah Saling Serang di Perbatasan Israel-Lebanon )
“Setiap serangan akan disambut dengan kekuatan besar. (Pemimpin Hizbullah, Hassan) Nasrallah sangat keliru tentang tekad Israel untuk mempertahankan diri, dan Lebanon telah membayar mahal untuk kesalahan ini," katanya lagi, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (28/7/2020).
Pemimpin Zionis itu menambahkan, Israel akan meminta Hizbullah dan Lebanon bertanggung jawab atas setiap serangan dari Lebanon ke Israel. Menurutnya, kelompok itu melakukan apa yang ditawarkan Iran dan telah merugikan Lebanon.
Duduk di sebelah Netanyahu, Perdana Menteri Alternatif yang juga Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan tentaranya mencegah serangan yang lebih serius yang bisa merenggut nyawa.
"Lebanon dan Suriah adalah negara berdaulat dan akan memikul tanggung jawab yang menyakitkan untuk setiap tindakan teroris yang terjadi dari wilayah mereka," katanya.
“Siapa pun yang berani menguji kekuatan IDF akan membahayakan dirinya sendiri dan negara tempat ia beroperasi. Tindakan apa pun terhadap negara Israel akan menghasilkan respons yang kuat, tajam, dan menyakitkan."
Sebelumnya diberitakan ada ketegangan di utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon. Media Israel melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggagalkan serangan Hizbullah di dekat Gunung Dov di sepanjang perbatasan kedua negara. IDF khawatir kelompok sekutu Iran itu kemungkinan masih akan melakukan serangan terhadap militer negara Yahudi tersebut.
Masih menurut laporan media Israel, sebuah sel Hizbullah , yang berjumlah antara tiga dan lima operasi, melintasi perbatasan—yang juga dikenal sebagai Garis Biru—beberapa meter ke wilayah Israel. Aksi penyusupan itu terlacak IDF, yang kemudian menembaki mereka dengan senapan mesin dan tank.(Baca: Hizbullah: Meski Ada Peningkatan Ketegangan, Perang dengan Israel Kecil Terjadi )