Banjir Parah Terjang Vermont AS, Hingga Kini Tidak Ada Korban WNI
loading...
A
A
A
VERMONT - Negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS), mengalami banjir besar akibat curah hujan yang tinggi. Pemerintah AS telah umumkan status keadaan darurat di Vermont.
KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul komunitas Indonesia di wilayah terdampak.
Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka atau meninggal. Berdasarkan data lapor diri KJRI NY, tercatat terdapat 1 WNI yang menetap di Vermont.
KJRI juga telah sampaikan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih tetap tinggi.
KJRI terus memantau informasi dan arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KJRI NY jika mengalami situasi darurat. Hotline KJRI NY +1 (347) 806-9279
Dimulai pada musim semi, New England, dan beberapa bagian New York, mengalami curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berlanjut hingga musim panas.
Hujan deras telah memicu banjir, peringatan banjir bandang, dan hampir menenggelamkan wilayah yang tidak terbiasa dengan upaya berebut untuk tetap kering.
Gubernur Vermont Phil Scott mengeluarkan peringatan yang mengerikan kepada penduduk setempat pada Selasa (11/7/2023) karena cuaca buruk yang melanda sebagian besar timur laut AS telah memicu kekhawatiran akan runtuhnya infrastruktur di wilayah tersebut.
Gubernur negara bagian juga merinci Presiden AS Joe Biden telah menyetujui permintaan deklarasi darurat negara bagian, yang akan memindahkan sumber daya federal ke negara bagian untuk membantu mengatasi banjir.
"Meskipun matahari mungkin bersinar hari ini dan besok, kami perkirakan lebih banyak hujan akhir pekan ini, yang tidak akan kemana-mana di tanah yang terlalu jenuh air," ujar Scott.
"Jadi saya ingin memperjelas, kita belum keluar dari hutan," papar Scott memperingatkan. "Ini belum berakhir, dan pada fase ini, fokus utama kami tetap pada kehidupan dan keselamatan sebelum kami dapat beralih ke fase pemulihan."
Hujan badai di wilayah tersebut telah menyebabkan bencana banjir karena jalan-jalan telah berubah menjadi sungai.
Peringatan banjir bandang diberlakukan untuk beberapa bagian New York pada Minggu, dikeluarkan oleh National Weather Service (NWS) dengan satu orang di Orange County tewas.
Kemudian pada Senin, hampir seluruh negara bagian Vermont berada di bawah peringatan banjir bandang.
Banjir terus-menerus yang dialami Vermont berlanjut hingga Selasa.
Laporan mengatakan negara telah menerima hingga 9 inci hujan, mengingat efek bencana Badai Irene pada Agustus 2011 yang melihat tingkat puncak sungai yang lebih rendah daripada yang terlihat selama banjir Selasa.
KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul komunitas Indonesia di wilayah terdampak.
Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka atau meninggal. Berdasarkan data lapor diri KJRI NY, tercatat terdapat 1 WNI yang menetap di Vermont.
KJRI juga telah sampaikan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih tetap tinggi.
KJRI terus memantau informasi dan arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KJRI NY jika mengalami situasi darurat. Hotline KJRI NY +1 (347) 806-9279
Dimulai pada musim semi, New England, dan beberapa bagian New York, mengalami curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berlanjut hingga musim panas.
Hujan deras telah memicu banjir, peringatan banjir bandang, dan hampir menenggelamkan wilayah yang tidak terbiasa dengan upaya berebut untuk tetap kering.
Gubernur Vermont Phil Scott mengeluarkan peringatan yang mengerikan kepada penduduk setempat pada Selasa (11/7/2023) karena cuaca buruk yang melanda sebagian besar timur laut AS telah memicu kekhawatiran akan runtuhnya infrastruktur di wilayah tersebut.
Gubernur negara bagian juga merinci Presiden AS Joe Biden telah menyetujui permintaan deklarasi darurat negara bagian, yang akan memindahkan sumber daya federal ke negara bagian untuk membantu mengatasi banjir.
"Meskipun matahari mungkin bersinar hari ini dan besok, kami perkirakan lebih banyak hujan akhir pekan ini, yang tidak akan kemana-mana di tanah yang terlalu jenuh air," ujar Scott.
"Jadi saya ingin memperjelas, kita belum keluar dari hutan," papar Scott memperingatkan. "Ini belum berakhir, dan pada fase ini, fokus utama kami tetap pada kehidupan dan keselamatan sebelum kami dapat beralih ke fase pemulihan."
Hujan badai di wilayah tersebut telah menyebabkan bencana banjir karena jalan-jalan telah berubah menjadi sungai.
Peringatan banjir bandang diberlakukan untuk beberapa bagian New York pada Minggu, dikeluarkan oleh National Weather Service (NWS) dengan satu orang di Orange County tewas.
Kemudian pada Senin, hampir seluruh negara bagian Vermont berada di bawah peringatan banjir bandang.
Banjir terus-menerus yang dialami Vermont berlanjut hingga Selasa.
Laporan mengatakan negara telah menerima hingga 9 inci hujan, mengingat efek bencana Badai Irene pada Agustus 2011 yang melihat tingkat puncak sungai yang lebih rendah daripada yang terlihat selama banjir Selasa.
(sya)