Sniper Ukraina Tembak Mati Komandan Rusia dari Jarak Lebih dari 1700 Meter!

Minggu, 09 Juli 2023 - 10:59 WIB
loading...
Sniper Ukraina Tembak...
Seorang sniper Ukraina menembak mati komandan Rusia dari jarak lebih dari 1.700 meter, terjauh selama perangng. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Seorang penembak jitu Ukraina yang dikenal sebagai "Alpha" telah menembak mati seorang komandan senior Rusia pada jarak 5.900 kaki atau 1.798 meter. Ini adalah pembunuhan terjauh hingga saat ini dalam perang.

Prajurit itu melakukan aksi itu di dekat kota Bakhmut yang terkepung.

Dia adalah salah satu dari 12 tim penembak jitu, yang dikenal sebagai "pasukan hantu" yang telah mengincar pasukan Rusia di sekitar kota.

Di media sosial, pasukan Ukraina mengklaim targetnya adalah wakil komandan pasukan di wilayah tersebut yang sedang mengunjungi pasukan ketika salah satu drone mereka melihatnya.

Baca Juga: Erdogan: Ukraina Layak Jadi Anggota NATO

“Tim kami melihatnya dan dia tersingkir, saya diberitahu itu adalah tembakan yang sangat sulit," kata seorang perwira Ukraina.

"Ini adalah pembunuhan penembak jitu terjauh yang kami lakukan sejak invasi dan ini adalah kemampuan yang menakuti musuh," imbuhnya.

“Setelah penembakan, orang-orang Rusia jelas sangat ketakutan dengan kemampuan kami. Banyak wajib militer yang meninggalkan,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (9/7/2023).

Penembakan itu terjadi ketika Amerika Serikat (AS) bersiap untuk mengirim bom cluster ke Ukraina untuk membantu mereka dalam serangan balasan terhadap Rusia.

Senjata kontroversial itu dilarang di lebih dari 100 negara di seluruh dunia karena risiko yang ditimbulkannya terhadap warga sipil, dengan "bom" yang dapat meledak bertahun-tahun setelah pertama kali diluncurkan.

Baca Juga: Rusia: Gagal di Medan Perang, Ukraina Ingin Seret AS dan NATO ke Perang Dunia III

Awalnya pemerintah Amerika menunda pengiriman bom ke Kiev karena ketakutan ini – tapi sekarang Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bom cluster diperlukan karena Rusia sendiri yang menggunakan senjata tersebut.

Namun, langkah tersebut tidak populer di kalangan kelompok hak asasi manusia, yang mendesak Ukraina untuk menghindari penggunaan senjata dan mendorong AS untuk tidak memasoknya.

"Amunisi cluster menyebarkan bom kecil di area yang luas, banyak di antaranya gagal meledak dengan segera," kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Mereka bisa membunuh dan melukai bertahun-tahun kemudian," sambungnya.

"Itu sebabnya penggunaan harus segera dihentikan," tukasnya.

Baca Juga: Rusia Rebut Rudal Canggih Storm Shadow Inggris, Rahasianya Bakal Dibongkar
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Kondisi Ekonomi Rusia...
Kondisi Ekonomi Rusia Lebih Buruk Daripada yang Dikatakan Moskow
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
Ivan Gunawan Laporkan...
Ivan Gunawan Laporkan Ayu Ting Ting ke Dedi Mulyadi Gegara Kecanduan Drakor: Masukin Barak
Pendaki Disabilitas...
Pendaki Disabilitas Anggi Wahyuda Akan Taklukkan Everest, Menpora: Kami Dukung!
Berita Terkini
Bagaimana Pakistan Mengembangkan...
Bagaimana Pakistan Mengembangkan Sistem Pertahanan ABC Mengalahkan India?
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Infografis
Presiden Ukraina Zelensky:...
Presiden Ukraina Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved