Pascapemberontakan Wagner, Moskow Masih Tetap Bersiaga

Minggu, 25 Juni 2023 - 20:14 WIB
loading...
Pascapemberontakan Wagner, Moskow Masih Tetap Bersiaga
Kota Moskow masih meningkatkan kewaspadaan keamanannya setelah pemberontakan yang dilakukan Wagner. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Sebuah "rezim operasi anti-teroris" masih berlaku di Moskow pada Minggu (25/6/2023), sehari setelah tentara bayaran Wagner yang memberontak mengancam akan menyerbu ibu kota Rusia itu. Ini merupakan krisis keamanan yang dramatis bagi Presiden Vladimir Putin .

Seperti dilaporkan AFP, rezim anti-teroris diperkenalkan di Moskow pada Sabtu (24/6/2023), ketika pasukan Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin tampaknya maju ke ibu kota. Pihak berwenang pun meminta penduduk untuk membatasi perjalanan.



Pihak berwenang Moskow juga mengatakan, bahwa hari libur kerja diberlakukan untuk mengekang pergerakan di sekitar kota pada Senin (26/6/2023) dan akan tetap berlaku untuk alasan keamanan.

Sebelumnya, Kremlin mengumumkan bahwa Prigozhin yang memimpin pemberontakan akan dikirim ke Belarusia setelah dimediasi oleh pemimpin Minsk, Alexander Lukashenko. Keberadaan Prigozhin tidak diketahui pada hari Minggu, tetapi Moskow mengatakan, tuduhan "pemberontakan bersenjata" terhadapnya akan dicabut dan para pejuangnya juga tidak akan diadili.

Prigozhin, yang memperbarui publik tentang pemberontakan Wagner melalui pesan audio di Telegram pada hari Sabtu, belum mengatakan kapan dia akan meninggalkan negaranya ke Belarus yang bersekutu dengan Kremlin.

Di kota selatan Rostov-on-Don, yang ditinggalkan para pejuang Wagner pada Sabtu malam, setelah merebut markas besar tentara di sana, lalu lintas kembali normal. Para pekerja nampak membersihkan jalan-jalan di luar markas militer dan di luar gerbang sirkus setempat, tempat sebuah tank terjebak sehari sebelumnya.



Pihak berwenang di wilayah Kaluga, selatan Moskow, mengatakan, mereka mulai mencabut pembatasan jalan yang diberlakukan untuk menghentikan pemberontakan Wagner.

Di selatan kota Voronezh, di mana tentara mengatakan mereka memimpin "pertempuran" sehari sebelumnya, layanan darurat mengatakan mereka memadamkan api besar di depot minyak yang terbakar selama pemberontakan.

Pihak berwenang belum menjelaskan penyebab kebakaran, dengan gambar di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam besar. Beberapa media Rusia melaporkan ada helikopter di dekatnya sebelum terjadi ledakan di daerah tersebut.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1027 seconds (0.1#10.140)