5 Fakta Bangladesh Ajukan Diri Bergabung dengan BRICS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan BRICS yang semakin melejit membuat sejumlah negara tertarik bergabung dengannya. Tak hanya didominasi blok Timur, beberapa negara juga tercatat berasal dari blok Barat.
Bangladesh merupakan salah satu negara terakhir yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS. Keinginan Bangladesh menyimpan fakta yang menarik untuk diketahui.
5 Fakta Bangladesh Mengajukan Diri Bergabung dengan BRICS
Dikutip dari laman Silk Road Briefing, Jumaat, (23/6/2023), beberapa hari yang lalu, Bangladesh secara resmi mengajukkan diri untuk menjadi anggota BRICS.
Afrika Selatan yang sedang menjadi pemimpin BRICS pun merespons baik keinginan tersebut.
Berita permintaan Bangladesh datang dari hasil diskusi yang diadakan dua pemimpin negara Bangladesh dan Afrika Selatan.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina langsung mengajukan minat Bangladesh ke Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Jenewa.
Minat Bangladesh untuk bergabung dengan BRICS tentu tidak langsung diterima, meskipun telah bertemu dengan Kepresidenan BRICS.
Sama halnya dengan UEA dan negara lainnya, status keanggotaan Bangladesh akan dibahas pada KTT 2023 di Afrika Selatan.
Pada 19 Juni, Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen mengatakan Bangladesh menyambut baik jika BRICS secara resmi mengundangnya untuk bergabung dengan kelompok lima negara tersebut.
"Kami pasti akan bergabung begitu mereka mengundang kami. Kami belum menerima surat resmi. Para pemimpin BRICS berpikir untuk mengambil beberapa negara berkembang. Sekitar delapan negara baru termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, dan Bangladesh," kata AK Abdul Momen dikutip dari Daily Star.
Saat berada di Jenewa, Momen mengisyaratkan jika Bangladesh kemungkinan akan menjadi anggota baru BRICS pada Agustus tahun ini.
Hal tersebut sesuai dengan undangan BRICS sebagai tamu dalam pertemuan petinggi BRICS pada 22-24 Agustus 2023 mendatang.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Bangladesh merupakan salah satu negara terakhir yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS. Keinginan Bangladesh menyimpan fakta yang menarik untuk diketahui.
5 Fakta Bangladesh Mengajukan Diri Bergabung dengan BRICS
1. Mengajukan Keanggotaan BRICS Secara Resmi
Dikutip dari laman Silk Road Briefing, Jumaat, (23/6/2023), beberapa hari yang lalu, Bangladesh secara resmi mengajukkan diri untuk menjadi anggota BRICS.
Afrika Selatan yang sedang menjadi pemimpin BRICS pun merespons baik keinginan tersebut.
2. Bangladesh Mengajukan Langsung ke Presiden Afrika Selatan
Berita permintaan Bangladesh datang dari hasil diskusi yang diadakan dua pemimpin negara Bangladesh dan Afrika Selatan.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina langsung mengajukan minat Bangladesh ke Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Jenewa.
3. Status Keanggotaan Bangladesh Bakal Dibahas di KTT BRICS 2023
Minat Bangladesh untuk bergabung dengan BRICS tentu tidak langsung diterima, meskipun telah bertemu dengan Kepresidenan BRICS.
Sama halnya dengan UEA dan negara lainnya, status keanggotaan Bangladesh akan dibahas pada KTT 2023 di Afrika Selatan.
4. Bangladesh Menyambut Baik Undangan BRICS
Pada 19 Juni, Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen mengatakan Bangladesh menyambut baik jika BRICS secara resmi mengundangnya untuk bergabung dengan kelompok lima negara tersebut.
"Kami pasti akan bergabung begitu mereka mengundang kami. Kami belum menerima surat resmi. Para pemimpin BRICS berpikir untuk mengambil beberapa negara berkembang. Sekitar delapan negara baru termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, dan Bangladesh," kata AK Abdul Momen dikutip dari Daily Star.
5. Bangladesh Akan Gabung BRICS Agustus 2023
Saat berada di Jenewa, Momen mengisyaratkan jika Bangladesh kemungkinan akan menjadi anggota baru BRICS pada Agustus tahun ini.
Hal tersebut sesuai dengan undangan BRICS sebagai tamu dalam pertemuan petinggi BRICS pada 22-24 Agustus 2023 mendatang.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(mas)