Kelompok Pemuda Korut Sumbang Peluncur Roket ke Militer
loading...
A
A
A
SEOUL - Sebuah kelompok pemuda Korea Utara (Korut) telah menyumbangkan peluncur roket ke militer dalam sebuah pertunjukan "patriotisme yang kuat", media pemerintah KCNA melaporkan pada Rabu (7/6/2023).
Dukungan dari kaum muda ini terjadi ketika negara yang terisolasi itu menghadapi apa yang dilihatnya sebagai ancaman asing yang semakin meningkat. Sumbangan peralatan militer berlangsung pada sebuah upacara pada Selasa (6/6/2023), ketika Persatuan Anak Korea (KCU), sebuah kelompok pemuda politik, merayakan hari jadinya yang ke-77.
KCU, yang anggotanya terkenal dengan syal merahnya, didirikan untuk mempromosikan ideologi politik Korut termasuk "Juche", atau kemandirian.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korut telah meningkatkan upaya propaganda dan pesan publik, termasuk pementasan aksi unjuk rasa, di mana patung pemimpin Korea Selatan dan Amerika dibakar, karena program rudal dan nuklirnya meningkatkan kewaspadaan di luar negeri.
Korea Utara telah menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melakukan uji coba berbagai rudal, termasuk rudal balistik antarbenua terbesarnya tahun ini.
Pekan lalu, Korut mendapat kecaman internasional dengan mencoba meluncurkan satelit mata-mata pertamanya, meskipun roket dan muatannya jatuh ke laut.
“Upacara hari Selasa dihadiri oleh pejabat senior partai yang berkuasa,” sebut laporan KCNA. Tidak disebutkan bagaimana dana itu dikumpulkan untuk peralatan militer.
Peluncur roket yang disumbangkan diberi nama "Sonyeon", yang berarti anak laki-laki dalam bahasa Korea, meskipun anggota kelompok pemuda tersebut terdiri dari anak laki-laki dan perempuan.
Dukungan dari kaum muda ini terjadi ketika negara yang terisolasi itu menghadapi apa yang dilihatnya sebagai ancaman asing yang semakin meningkat. Sumbangan peralatan militer berlangsung pada sebuah upacara pada Selasa (6/6/2023), ketika Persatuan Anak Korea (KCU), sebuah kelompok pemuda politik, merayakan hari jadinya yang ke-77.
KCU, yang anggotanya terkenal dengan syal merahnya, didirikan untuk mempromosikan ideologi politik Korut termasuk "Juche", atau kemandirian.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korut telah meningkatkan upaya propaganda dan pesan publik, termasuk pementasan aksi unjuk rasa, di mana patung pemimpin Korea Selatan dan Amerika dibakar, karena program rudal dan nuklirnya meningkatkan kewaspadaan di luar negeri.
Korea Utara telah menentang resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melakukan uji coba berbagai rudal, termasuk rudal balistik antarbenua terbesarnya tahun ini.
Pekan lalu, Korut mendapat kecaman internasional dengan mencoba meluncurkan satelit mata-mata pertamanya, meskipun roket dan muatannya jatuh ke laut.
“Upacara hari Selasa dihadiri oleh pejabat senior partai yang berkuasa,” sebut laporan KCNA. Tidak disebutkan bagaimana dana itu dikumpulkan untuk peralatan militer.
Peluncur roket yang disumbangkan diberi nama "Sonyeon", yang berarti anak laki-laki dalam bahasa Korea, meskipun anggota kelompok pemuda tersebut terdiri dari anak laki-laki dan perempuan.
(esn)