Israel Tolak Program Nuklir Sipil Arab Saudi Jadi Syarat Normalisasi
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Energi Israel menentang kemungkinan Arab Saudi mengembangkan program nuklir sipil sebagai syarat untuk normalisasi hubungan bilateral.
Berbicara kepada Ynet TV pada Senin (5/6/2023), Menteri Energi Israel, Israel Katz, menjawab pertanyaan tentang calon program nuklir sipil Saudi dengan menyatakan, "Tentu saja, Israel tidak mendorong hal-hal seperti itu. Saya tidak berpikir Israel harus menyetujui hal-hal seperti itu."
Masalah ini bermula dari laporan The New York Times pada Maret bahwa Arab Saudi membuat syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel bahwa Riyadh diizinkan mengembangkan program nuklirnya sendiri untuk tujuan sipil, di antara syarat-syarat lainnya.
Namun, laporan itu tidak dikonfirmasi oleh pejabat Saudi dan Amerika Serikat (AS).
Tel Aviv telah lama prihatin dengan program nuklir yang diadopsi negara-negara lain di kawasan itu seperti Irak, Suriah dan Libya sebelumnya, dan, saat ini, Iran, bahkan jika itu untuk tujuan sipil dan energi.
Kekhawatiran itu sekarang tampaknya meluas ke Arab Saudi, meskipun ada upaya putus asa Israel untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Kerajaan.
Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat terus melakukan upaya diplomatik untuk menengahi kesepakatan bersejarah.
Tel Aviv menjelaskan pekan lalu bahwa pihaknya mengharapkan berkonsultasi dengan Washington mengenai kesepakatan apa pun yang diduga berdampak pada keamanan nasionalnya.
Berbicara kepada Ynet TV pada Senin (5/6/2023), Menteri Energi Israel, Israel Katz, menjawab pertanyaan tentang calon program nuklir sipil Saudi dengan menyatakan, "Tentu saja, Israel tidak mendorong hal-hal seperti itu. Saya tidak berpikir Israel harus menyetujui hal-hal seperti itu."
Masalah ini bermula dari laporan The New York Times pada Maret bahwa Arab Saudi membuat syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel bahwa Riyadh diizinkan mengembangkan program nuklirnya sendiri untuk tujuan sipil, di antara syarat-syarat lainnya.
Namun, laporan itu tidak dikonfirmasi oleh pejabat Saudi dan Amerika Serikat (AS).
Tel Aviv telah lama prihatin dengan program nuklir yang diadopsi negara-negara lain di kawasan itu seperti Irak, Suriah dan Libya sebelumnya, dan, saat ini, Iran, bahkan jika itu untuk tujuan sipil dan energi.
Kekhawatiran itu sekarang tampaknya meluas ke Arab Saudi, meskipun ada upaya putus asa Israel untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Kerajaan.
Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat terus melakukan upaya diplomatik untuk menengahi kesepakatan bersejarah.
Tel Aviv menjelaskan pekan lalu bahwa pihaknya mengharapkan berkonsultasi dengan Washington mengenai kesepakatan apa pun yang diduga berdampak pada keamanan nasionalnya.
(sya)