10 Negara Pendukung Setia Serbia, Nomor 9 Mengalami Penderitaan yang Sama saat Perang Dunia II
loading...
A
A
A
BEOGRAD - Serbia tetap percaya diri dalam menghadapi ketegangan dengan Kosovo. Hal itu tidak lain karena Serbia sudah memiliki negara lain yang menjadi pendukung setianya. Jaminan itu meneguhkan Serbia untuk mempertahankan teritorialnya dan mengklaim dirinya berhak membela warganya yang ditekan pemerintahan Kosovo.
Aliansi yang dibangun Serbia didasarkan bagaimana Beograd berusaha mengambil keuntungan dengan ketegangan geopolitik antara Barat dengan Rusia dan China. Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa merupakan pendukung Kosovo, sehingga Serbia memilih berpihak kepada Rusia dan China. Beijing dan Moskow pun mengambil kesempatan besar itu.
Persekutuan Serbia juga dijalin dengan mengandalkan mitra tradisional dan ikatan sejarah yang kuat. Rasa senasib dan sepenanggungan menjadi dasar utama untuk menentukan masa depan dalam kerja sama yang dibangun Serbia.
Foto/Reuters
China menyatakan dukungannya untuk upaya Serbia untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Itu diungkapkan China setelah muncul ketegangan antara etnis Serbia dan pasukan penjaga perdamaian NATO di Kosovo.
Partai Komunis China yang berkuasa telah lama menjadi pengkritik aliansi NATO. Itu dipicu pemboman kedutaan Beijing di Beograd selama serangan udara pada 1999 untuk mengakhiri kekejaman brutal Serbia terhadap separatis etnis Albania di Kosovo. Pengeboman yang menewaskan tiga jurnalis China itu telah lama digunakan Beijing untuk memobilisasi sentimen anti-Barat.
Sebagai bentuk dukungan untuk Serbia, China tidak mengakui kemerdekaan Kosovo 2008. “Kami mendesak NATO untuk sungguh-sungguh menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara-negara terkait dan benar-benar melakukan apa yang kondusif bagi perdamaian kawasan,” demikia pernyataan tegas China sebagai bentuk dukungan untuk Serbia.
Foto/Reuters
Duta Besar Rusia untuk Beograd Alexander Botsan-Kharchenko menegaskan Serbia dapat mengandalkan dukungan apa pun dari Rusia. Botsan-Kharchenko mengatakan, dukungan kepada Serbia selalu menjadi titik kunci dan basis aktivitas Rusia di tingkat internasional”.
Serbia merupakan salah satu sekutu tradisional Rusia dan telah menolak untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap Moskow, meskipun mendukung dua resolusi PBB yang mengutuk Rusia pada 2022.
“Kapan dan jika hubungan persahabatan dan persaudaraan dipertaruhkan, saya yakin, dan ini dikatakan di tingkat tertinggi, bahwa Serbia dan rakyat Serbia dapat mengandalkan dukungan apa pun dari Rusia,” kata Botsan-Kharchenko. Ditanya apakah ini bisa Rusia berarti memasuki konflik bersenjata karena Serbia, dia menjawab: "Semuanya tergantung situasi." “Saya beritahu Anda, Serbia dapat mengandalkan bantuan apa pun yang akan efektif dan diperlukan dalam keadaan nyata,” kata Botsan-Kharchenko.
Aliansi yang dibangun Serbia didasarkan bagaimana Beograd berusaha mengambil keuntungan dengan ketegangan geopolitik antara Barat dengan Rusia dan China. Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa merupakan pendukung Kosovo, sehingga Serbia memilih berpihak kepada Rusia dan China. Beijing dan Moskow pun mengambil kesempatan besar itu.
Persekutuan Serbia juga dijalin dengan mengandalkan mitra tradisional dan ikatan sejarah yang kuat. Rasa senasib dan sepenanggungan menjadi dasar utama untuk menentukan masa depan dalam kerja sama yang dibangun Serbia.
Berikut adalah 10 negara yang menjadi pendukung utama Serbia dan menjadi mitra utama negara tersebut.
1. China
Foto/Reuters
China menyatakan dukungannya untuk upaya Serbia untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Itu diungkapkan China setelah muncul ketegangan antara etnis Serbia dan pasukan penjaga perdamaian NATO di Kosovo.
Partai Komunis China yang berkuasa telah lama menjadi pengkritik aliansi NATO. Itu dipicu pemboman kedutaan Beijing di Beograd selama serangan udara pada 1999 untuk mengakhiri kekejaman brutal Serbia terhadap separatis etnis Albania di Kosovo. Pengeboman yang menewaskan tiga jurnalis China itu telah lama digunakan Beijing untuk memobilisasi sentimen anti-Barat.
Sebagai bentuk dukungan untuk Serbia, China tidak mengakui kemerdekaan Kosovo 2008. “Kami mendesak NATO untuk sungguh-sungguh menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara-negara terkait dan benar-benar melakukan apa yang kondusif bagi perdamaian kawasan,” demikia pernyataan tegas China sebagai bentuk dukungan untuk Serbia.
2. Rusia
Foto/Reuters
Duta Besar Rusia untuk Beograd Alexander Botsan-Kharchenko menegaskan Serbia dapat mengandalkan dukungan apa pun dari Rusia. Botsan-Kharchenko mengatakan, dukungan kepada Serbia selalu menjadi titik kunci dan basis aktivitas Rusia di tingkat internasional”.
Serbia merupakan salah satu sekutu tradisional Rusia dan telah menolak untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap Moskow, meskipun mendukung dua resolusi PBB yang mengutuk Rusia pada 2022.
“Kapan dan jika hubungan persahabatan dan persaudaraan dipertaruhkan, saya yakin, dan ini dikatakan di tingkat tertinggi, bahwa Serbia dan rakyat Serbia dapat mengandalkan dukungan apa pun dari Rusia,” kata Botsan-Kharchenko. Ditanya apakah ini bisa Rusia berarti memasuki konflik bersenjata karena Serbia, dia menjawab: "Semuanya tergantung situasi." “Saya beritahu Anda, Serbia dapat mengandalkan bantuan apa pun yang akan efektif dan diperlukan dalam keadaan nyata,” kata Botsan-Kharchenko.