Sistem Rudal S-400 Rusia Momok bagi Jet Tempur Ukraina, tapi....

Sabtu, 27 Mei 2023 - 13:42 WIB
loading...
A A A
Menurut Joshi, Ukraina telah memamerkan kemampuannya untuk melakukan serangan signifikan di kota-kota dan pangkalan udara Rusia, termasuk yang jauh di dalam wilayah Rusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang efektivitas dan keandalan pertahanan udara Rusia.

Penilaian ahli menekankan kebutuhan kritis untuk mengatasi integritas dan ketahanan sistem pertahanan udara Rusia mengingat kemampuan yang ditunjukkan Ukraina untuk menembus jauh ke dalam wilayah udara Rusia.

Sementara itu, di tengah serangan yang sedang berlangsung ini, ada rasa ingin tahu yang menonjol mengenai visibilitas yang relatif terbatas dari sistem S-400 Rusia, yang diakui secara luas sebagai beberapa sistem pertahanan udara tercanggih di dunia.

S-400 telah mendapatkan reputasi untuk kemampuannya yang luar biasa, dan kehadirannya yang minimal dalam peristiwa baru-baru ini menjadi bahan spekulasi.

Ketika ditanya tentang efektivitas operasional sistem pertahanan udara S-400 Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung, Joshi mencatat bahwa S-400 telah memainkan peran penting dalam membatasi kemampuan manuver Angkatan Udara Ukraina dan memaksa jet mereka untuk beroperasi di ketinggian rendah. .

RUSI (Royal United Services Institute) sebelumnya juga menyoroti bahwa pengenalan sistem S-400 Triumf jarak jauh, yang ditempatkan di Belarus dan Crimea, menimbulkan ancaman berat bagi pesawat Ukraina dan memaksa mereka untuk beroperasi pada ketinggian yang sangat rendah, di bawah 100 kaki, di sebagian besar misi mereka di front utara dan selatan.

Namun, di luar kendala ini, Joshi mengungkapkan ketidakpastian terkait kinerja dan efektivitas sistem secara keseluruhan dalam konflik.

S-400, menurut Mike Mihajlovic, dianggap sebagai sistem terbaik secara global tanpa keraguan. Sebagai sistem yang berdiri sendiri, ia dapat menangani ancaman yang hanya bisa diimpikan oleh sistem Barat untuk dilawan. Saat terintegrasi, itu menjadi dinding perisai yang tidak bisa ditembus.

“[Namun], selalu ada titik lemah, tetapi pada S-400, titik itu sangat kecil. Saya pribadi lebih menyukai S-300V4 karena mobilitasnya. S-350 baru adalah sesuatu untuk dipikirkan karena ini adalah sistem yang sangat hebat dengan banyak potensi," paparnya.

Di sisi lain, Fabian Rene Hoffmann, pakar pertahanan yang berbasis di Oslo, mengatakan kepada EurAsian Times bahwa sistem S-400 gagal memenuhi harapan kinerja selama konflik ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)