Alasan Bendera Negara-negara Mayoritas Muslim Gunakan Bulan Bintang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bulan dan bintang kerap dianggap sebagai simbol Islam secara umum, dan keduanya telah digunakan dalam bendera negara-negara mayoritas Muslim.
Islam pada dasarnya tidak mempunyai keterkaitan dengan simbol apapun. Kalaupun ada dalil dalam ajaran Islam yang menyebutkan tentang bulan dan bintang, itu tidak serta menjadi perintah untuk dijadikan simbol atau logo bendera negara.
Terlebih, ada negara mayoritas non-Muslim juga menggunakan bulan dan bintang sebagai logo benderanya—contohnya Singapura yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.
Logo bulan dan bintang pada bendera nasional Singapura mewakili negara muda yang sedang bangkit dengan cita-cita mewujudkan keadilan, demokrasi, kesetaraan, kemajuan, dan perdamaian.
Negara-negara mayoritas Muslim dengan bendera bulan bintang antara lain; Aljazair, Azerbaijan, Comoros, Libya, Malaysia, Mauritania, Pakistan, Tunisia, Turki, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Bendera Turki menggunakan logo bulan dan bintang karena warisan dari Kesultanan Turki Utsmani yang sudah digunakan pada abad pertengahan.
Tujuan awal simbol ini adalah politik dan tidak berhubungan dengan ajaran agama. Pada puncak kejayaan, pemerintahan Utsmani berhasil melakukan ekspansi termasuk menaklukkan kota Konstantinopel di era Sultan Muhammad II pada 1453.
Sekadar diketahui, Konstantinopel atau sekarang bernama Istanbul dulunya adalah pusat pemerintahan Romawi Timur (Byazantium)--negara adidaya yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi negara.
Lambang Kota Konstantinopel kala itu adalah bulan sabit dan bintang. Bulan sabit menandakan bahwa Konstantinopel adalah wilayah yang berada di antara tiga benua (Afrika, Asia, dan Eropa).
Sedangkan bintang di tengah melambangkan posisi ibu kota Konstantinopel.
Kendati demikian, menurut studi Pew Research, sepertiga dari 196 negara di dunia saat ini memiliki bendera nasional yang menyertakan simbol agama.
Dari 64 negara dalam kategori ini, sekitar setengahnya memiliki simbol Kristen (48%) dan sekitar sepertiganya menyertakan simbol agama Islam (33%), di mana gambar bendera dari dua kelompok agama terbesar di dunia muncul di beberapa kawasan.
Islam pada dasarnya tidak mempunyai keterkaitan dengan simbol apapun. Kalaupun ada dalil dalam ajaran Islam yang menyebutkan tentang bulan dan bintang, itu tidak serta menjadi perintah untuk dijadikan simbol atau logo bendera negara.
Terlebih, ada negara mayoritas non-Muslim juga menggunakan bulan dan bintang sebagai logo benderanya—contohnya Singapura yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.
Logo bulan dan bintang pada bendera nasional Singapura mewakili negara muda yang sedang bangkit dengan cita-cita mewujudkan keadilan, demokrasi, kesetaraan, kemajuan, dan perdamaian.
Negara-negara mayoritas Muslim dengan bendera bulan bintang antara lain; Aljazair, Azerbaijan, Comoros, Libya, Malaysia, Mauritania, Pakistan, Tunisia, Turki, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Bendera Turki menggunakan logo bulan dan bintang karena warisan dari Kesultanan Turki Utsmani yang sudah digunakan pada abad pertengahan.
Tujuan awal simbol ini adalah politik dan tidak berhubungan dengan ajaran agama. Pada puncak kejayaan, pemerintahan Utsmani berhasil melakukan ekspansi termasuk menaklukkan kota Konstantinopel di era Sultan Muhammad II pada 1453.
Sekadar diketahui, Konstantinopel atau sekarang bernama Istanbul dulunya adalah pusat pemerintahan Romawi Timur (Byazantium)--negara adidaya yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi negara.
Lambang Kota Konstantinopel kala itu adalah bulan sabit dan bintang. Bulan sabit menandakan bahwa Konstantinopel adalah wilayah yang berada di antara tiga benua (Afrika, Asia, dan Eropa).
Sedangkan bintang di tengah melambangkan posisi ibu kota Konstantinopel.
Kendati demikian, menurut studi Pew Research, sepertiga dari 196 negara di dunia saat ini memiliki bendera nasional yang menyertakan simbol agama.
Dari 64 negara dalam kategori ini, sekitar setengahnya memiliki simbol Kristen (48%) dan sekitar sepertiganya menyertakan simbol agama Islam (33%), di mana gambar bendera dari dua kelompok agama terbesar di dunia muncul di beberapa kawasan.
(mas)