5 Gebrakan Diplomasi Internasional Mohammed Bin Salman, Nomor Terakhir Pembuat Masalah

Jum'at, 19 Mei 2023 - 12:37 WIB
loading...
5 Gebrakan Diplomasi...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Foto/Reuters
A A A
RIYADH - Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengalami perubahan dalam berbagai gebrakan diplomasi dalam beberapa tahun terakhir.
Dia kini dikenal sebagai pemimpin yang berpihak kepada stabilitas dibandingkan pada awal berkuasa cenderung menggunakan kekuasaan dan kekerasan.

Perubahan itu tidak lepas karena agenda politik yang diusung oleh Pangeran Mohammed tersebut. Dia ingin mendapatkan suksesi kerajaan Saudi nantinya bisa berjalan lancar. Untuk itu, dia membuat kebijakan yang tidak vulgar dan relatif tenang.

Berikut 5 gebrakan diplomasi internasional yang dilakukan Pangeran Mohammed bin Salman.



1. Mengevakuasi Warga Sipil Internasional dari Sudan

5 Gebrakan Diplomasi Internasional Mohammed Bin Salman, Nomor Terakhir Pembuat Masalah

Foto/Reuters

Saat Sudan mulai terjebak konflik pada bulan lalu, Arab Saudi mengirimkan kapal perang untuk mengevakuasi warga sipil dari berbagai negara.

Ketika sebuah kapal perang tiba di Saudi, seorang perempuan Saudi merekam seorang warga yang membawa bayi. Gambar itu mendorong Saudi menjadi negara selebritas karena aksi penyelamatan tersebut.

2. Berdamai dengan Iran

5 Gebrakan Diplomasi Internasional Mohammed Bin Salman, Nomor Terakhir Pembuat Masalah

Foto/Reuters

Setelah banyak insiden penyerangan fasilitas minyak Saudi oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran, Mohammed bin Salman mulai melunak. Serangan itu merugikan Saudi secara ekonomi. Dia menurunkan ketegangan dengan Iran dan bersiap membuka kedutaan di Teheran. Saudi membuka hubungan diplomasinya dengan Iran.

Saudi juga menyambut hangat Presiden Suriah Bashar al-Assad yang didukung Iran. Suriah kembali bergabung dengan Liga Arab.
"Pangeran Mohammed menikmati momen ini," kata Emile Hokayem, direktur keamanan regional di International Institute for Strategic Studies, dilansir Financial Times.
"Ekonomi kembali bangkit, kekuatan besar saling bertautan, dia (Pangeran Mohammed) mengkalibrasi kebijakan luar negerinya dengan memprioritaskan geoekonomi, transformasi dan memprioritaskan agendanya," tuturnya.



4. Menjauhi Amerika Serikat

Pangeran Mohammed mulai menjauhi Amerika Serikat (AS). Itu mulai terasa ketika Washington dipimpin Joe Biden dan mulai mengkritik pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan para pemimpin Saudi tersebut. Pangeran Mohammed pun mulai memperluas hubungan dengan China yang menjanjikan banyak investasi.

"Nilai payung keamanan Amerika sudah melemah di Saudi," kata Ali Shihabi, pakar politik Arab Saudi. "Saudi memilih menjalin hubungan strategi dengan China yang dekat dengan Iran," paparnya.

5. Pemicu Masalah

Mohammed bin Salman merupakan pemimpin de facto Saudi yang membuat masalah di Timur Tengah. Reputasi tersebut masih melekat padanya.

Saat masih menjadi menteri pertahanan pada 2015, Mohammed bin Salman menggunakan pendekatan otot, termasuk intervensi militer di Yaman melawan Houthi, hingga melakukan embargo terhadap Qatar.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
3 Riwayat Penyakit Raja...
3 Riwayat Penyakit Raja Salman, Pemimpin Arab Saudi yang Masih Tangguh di Usia Senja
Pangeran Arab Saudi...
Pangeran Arab Saudi Temui Khamenei untuk Pertama Kalinya, Sampaikan Surat Raja Salman
5 Alasan Raja Salman...
5 Alasan Raja Salman Ingin Lunasi Semua Utang Suriah ke Bank Dunia
3 Fakta Arab Saudi Bakal...
3 Fakta Arab Saudi Bakal Lunasi Semua Utang Suriah ke Bank Dunia
7 Fakta Mohammed bin...
7 Fakta Mohammed bin Salman, Salah Satunya Peran Sentral dalam Diplomasi Global
Haji 2025: 5 Aturan...
Haji 2025: 5 Aturan Penting yang Perlu Anda Ketahui
5 Fakta Arab Saudi Mediasi...
5 Fakta Arab Saudi Mediasi Perundingan Amerika Serikat dan Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
Protes Genosida di Gaza,...
Protes Genosida di Gaza, Maladewa Larang Turis Israel
AS Nyerah Tengahi Konflik...
AS Nyerah Tengahi Konflik Rusia-Ukraina jika Tak Ada Kemajuan: Kami Harus Move On!
Rekomendasi
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
Senin, KSOP Batasi Aktivitas...
Senin, KSOP Batasi Aktivitas Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tanjung Priok
Berita Terkini
Bangsa di Balik Jeruji...
Bangsa di Balik Jeruji Besi: Mengapa Israel Penjarakan 10.000 Warga Palestina?
3 jam yang lalu
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
5 jam yang lalu
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
6 jam yang lalu
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
7 jam yang lalu
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
8 jam yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
8 jam yang lalu
Infografis
5 Pemimpin Negara Buronan...
5 Pemimpin Negara Buronan Pengadilan Kriminal Internasional
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved