Polandia Terima Kiriman Pertama Peluncur Roket HIMARS Buatan AS
loading...
Polandia Terima Kiriman Pertama Peluncur Roket HIMARS Buatan AS. FOTO/Reuters
A
A
A
WARSAWA - Polandia telah menerima pengiriman pertama peluncur roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS). Ini merupakan upaya untuk meningkatan pertahanan di tengah masalah keamanan akibat perang di negara tetangga, Ukraina.
Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dan pejabat militer menghadiri upacara akuisisi di pangkalan udara Warsawa pada Senin (15/5/2023).
Blaszczak mengatakan, bahwa pertempuran di Ukraina telah membuktikan nilai HIMARS. Dan, sebagai anggota NATO, Polandia berusaha untuk mendapatkan peluncur tambahan, dengan tujuan memperoleh sekitar 500 unit.
“Kami mengamati perkembangan di Ukraina, dan kami tahu bahwa artileri memiliki peran kunci dalam perang, dalam menangkis invasi Rusia,” kata Blaszczak, seperti dikutip dari AP.
Di bawah kontrak 2019, Polandia menghabiskan sekitar USD414 juta untuk membeli 18 peluncur HIMARS tempur canggih dan dua peluncur pelatihan HIMARS, dengan amunisi dan peralatan terkait. Kesepakatan itu mencakup logistik dan pelatihan.
“Peluncur akan dikirim ke Brigade Artileri ke-1 di timur laut Polandia,” kata Blaszczak. “Tugas mereka adalah untuk mencegah (seorang) agresor dan memperkuat angkatan bersenjata Polandia di sisi timur bangsa dan NATO,” lanjutnya.
Akademi HIMARS akan diluncurkan di kota Torun untuk menyediakan logistik, pelayanan dan pelatihan, termasuk untuk pasukan dari negara-negara NATO lain yang telah atau berencana untuk mendapatkan peluncur tersebut.
Diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan Amerika Lockheed Martin, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi adalah peluncur roket ganda dengan jangkauan hingga sekitar 300 kilometer (190 mil) yang dikembangkan pada akhir 1990-an untuk angkatan bersenjata AS.
Polandia membeli senjata bernilai miliaran dolar, terutama dari AS dan Korea Selatan, termasuk jet tempur, untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya.
Beberapa peralatan akan menggantikan senjata - termasuk lebih dari selusin jet tempur MiG-29 buatan Soviet - yang disetujui Polandia untuk diberikan kepada Ukraina untuk pertahanannya melawan Rusia
Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dan pejabat militer menghadiri upacara akuisisi di pangkalan udara Warsawa pada Senin (15/5/2023).
Blaszczak mengatakan, bahwa pertempuran di Ukraina telah membuktikan nilai HIMARS. Dan, sebagai anggota NATO, Polandia berusaha untuk mendapatkan peluncur tambahan, dengan tujuan memperoleh sekitar 500 unit.
“Kami mengamati perkembangan di Ukraina, dan kami tahu bahwa artileri memiliki peran kunci dalam perang, dalam menangkis invasi Rusia,” kata Blaszczak, seperti dikutip dari AP.
Di bawah kontrak 2019, Polandia menghabiskan sekitar USD414 juta untuk membeli 18 peluncur HIMARS tempur canggih dan dua peluncur pelatihan HIMARS, dengan amunisi dan peralatan terkait. Kesepakatan itu mencakup logistik dan pelatihan.
“Peluncur akan dikirim ke Brigade Artileri ke-1 di timur laut Polandia,” kata Blaszczak. “Tugas mereka adalah untuk mencegah (seorang) agresor dan memperkuat angkatan bersenjata Polandia di sisi timur bangsa dan NATO,” lanjutnya.
Akademi HIMARS akan diluncurkan di kota Torun untuk menyediakan logistik, pelayanan dan pelatihan, termasuk untuk pasukan dari negara-negara NATO lain yang telah atau berencana untuk mendapatkan peluncur tersebut.
Diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan Amerika Lockheed Martin, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi adalah peluncur roket ganda dengan jangkauan hingga sekitar 300 kilometer (190 mil) yang dikembangkan pada akhir 1990-an untuk angkatan bersenjata AS.
Polandia membeli senjata bernilai miliaran dolar, terutama dari AS dan Korea Selatan, termasuk jet tempur, untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya.
Beberapa peralatan akan menggantikan senjata - termasuk lebih dari selusin jet tempur MiG-29 buatan Soviet - yang disetujui Polandia untuk diberikan kepada Ukraina untuk pertahanannya melawan Rusia
(esn)
Explore More