7 Kandidat PM Thailand, Nomor 4 Mantan CEO Ternama

BANGKOK - Pemilu parlemen Thailand akan digelar pada Minggu (14/05/2023). Setidaknya terdapat 7 kandidat perdana menteri (PM) sudah menyatakan siap bertarung.

Kelompok progresif menyerukan reformasi terhadap kerajaan dan militer yang mendominasi perpolitikan Thailand. Namun, mereka harus berjuang keras untuk merebut majelis rendah yang terdiri 500 kursi untuk mengusulkan calon PM.

Namun, kandidat PM yang sudah disepakati majelis rendah harus didukung 250 anggota majelis atas yang ditunjuk oleh militer. Itulah yang menjadikan kesulitan bagi kelompok anti-kerajaan dan anti-militer untuk kembali berkuasa.

Berikut 7 kandidat PM yang memperebutkan kekuasaan pemerintahan Thailand.



1. Prayuth Chan-ocha


Foto/Reuters

Prayuth Chan-ocha merupakan kandidat PM petahanayang lahir pada 21 Maret 1954. Dia berasal dari keluarga militer.

Mantan panglima militer yang mengkudeta pada 2014 dan menggulingkan PM Yingluck Shinawatra, Prayuth menjadi PM dengan dukungan militer dan Partai Palang Pracharat setelah membangun koalisi dengan beberapa partai kecil.

Setelah berpisah dengan Palang Pracharat, dia menjadi kandidat dari partai konservatif Ruam Thai Sang Chart yang baru dibentuk pada Agustus tahun lalu.

Apa program andalan Prayuth? Dia menjanjikan tunjangan bulanan bagi para manula dan memberikan subsidi listrik.

Dia juga merilis lagu yang diputar di radio dan televisi milik pemerintah, berjudul Called Return Happiness to Thailand.

Sebagai alumni Chulachomklao Royal Military Academy dan menjadi tentara karier, dia dikenal sebagai pendukung utama keluarga kerajaan.

2. Prawit Wongsuwan


Foto/Reuters

Deputi PM petahanaitu lahir pada 11 Agustus 1945. Sama seperti Prayuth, Prawit merupakan orang militer.

Pig Pom,77, adalah nama panggilannya. Dia adalah pemimpin partai Palang Pracharat. Dia pernah menjadi PM sementara ketika Prayuth menjalani sidang di pengadilan.

Prawit mengatakan kebijakannya didesain untuk menguntungkan publik. Dia juga berjanji memberantas kemiskinan.

3. Paetongtarn Shinawatra


Foto/ Reuters

Paetongtarn Shinawatra dianggap sebagai kandidat PM yang kurang berpengalaman. Dia merupakan putri termuda mantan PM Thaksin Shinawatra.

Dia berambisi menjadi PM ketiga dari dinasti keluarga Shinawatra.

Perempuan berusia 36 tahun itu lahir di Amerika Serikat (AS) pada 21 Agustus 1986 dan menjadi kandidat PM dari Partai Pheu Thai.

Paetongtarn mengusung kebijakan yang populis dan progresif. Dia ingin meningkatkan gaji minimum, memperluas fasilitas kesehatan dan mengembangkan infrastruktur untuk melindungi petani dari kekeringan dan banjir.

Perempuan yang memiliki nama panggilan “Ung Ing” menikah dengan seorang pilot.


4. Pita Limjaroenrat


Foto/Reuters

Mantan CEO berusia 42 tahun itu pernah menjabat di perusahaan rintisan Grab. Dia merupakan kandidat dari Partai Move Forward.

Partai berhaluan progresif itu merupakan kelanjutan dari Partai Future Forward yang pernah dipimpin pemimpin kharismatik Thanathorn Juangroongruangkit.

Perempuan kelahiran 5 September 1980 dan lulusan Harvard juga difavoritkan menjadi PM. Dia mendukung perubahan Undang-Undang penghinaan terhadap kerajaan dan mereformasi militer.

5. Anutin Charnvirakul


Foto/Reuters

Anutin Charnvirakul merupakan menteri kesehatan petahana dan memimpin Partai Bhumjaithai.

Politikus berusia 56 tahun itu pernah menyebut Covid sebagai penyakit flu biasa. Dia juga mendukung ganja untuk kepentingan medis.

Dalam kampanyenya, Anutin menjanjikan subsidi bagi rakyat, dan pinjaman darurat untuk orang berusia 20 tahun ke atas. Dia juga akan memberikan asuransi bagi manula yang berusia di atas 60 tahun.

6. Jurin Laksanawisit

Jurin Laksanawisit menjadi kandidat PM dari Partai Demokrat, partai tertua di Thailand.

Politikus kelahiran 15 Maret 1956 memiliki basis di Thailand selatan. Namun, dia menghadapi skandal seksual.

Dia menjanjikan kuliah gratis dan mempanjang usia pensiun hingga usia 60 tahun.

7. Srettha Thavisin

Srettha Thavisin merupakan kandidat PM alternatif dari Pheu Thai. Dia adalah CEO perusahaan properti Sansiri,.

Politikus berusia 60 tahun itu dikenal di kalangan bisnis. Dia juga populer di Twitter.