AS Dituding Ikut Campur Pemilu Turki

Jum'at, 12 Mei 2023 - 20:47 WIB
loading...
AS Dituding Ikut Campur...
AS dituding ikut campur dalam pemilu Turki. Foto/Ilustrasi
A A A
ANKARA - Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam pemilihan presiden dan parlemen Turki yang akan datang. Tudingan itu dilontarkan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.

Berbicara kepada CNN Turk, Soylumenyoroti keputusan kandidat presiden Muharrem Ince, yang memimpin oposisi Partai Tanah Air, untuk mundur dari pencalonan pada hari Kamis menjelang pemungutan suara hari Minggu.

Ince mengaitkan penarikan itu dengan "kampanye fitnah", yang melibatkan dirilisnya rekaman seks yang diduga dia anggap palsu.

Mundurnya Ince terjadi di tengah kekhawatiran kalangan tokoh oposisi bahwa pencalonannya dapat merusak peluang elektoral Kemal Kilicdaroglu, ketua partai CHP, yang muncul sebagai pesaing utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.



“Amerika telah ikut campur dalam pemilihan ini sejak awal. (Presiden AS Joe) Biden mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan ini dengan kudeta pada tahun 2016. Kali ini kami akan melakukannya dengan pemilu, bukan kudeta,” klaim Soylu.

“(Itu) logika dasar. Jika kita menarik Ince, kita akan mendapatkan suara yang diberikan kepadanya,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (12/5/2023).

Soylu melanjutkan dengan mengklaim bahwa Ince diserang dalam pemilihan ini dari luar.

“Sudah jelas siapa yang memproduksinya. Pelakunya adalah gerakan Gulen dan AS,” cetus Soylu.

Pejabat Turki itu bersikeras bahwa upaya yang gagal untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan dari jabatannya pada Juli 2016 didalangi oleh ulama Fethullah Gulen dan para pendukungnya. Kudeta yang gagal, yang berujung pada ribuan penangkapan, juga membuat hubungan AS-Turki diliputi ketegangan secara signifikan ketika Ankara mengecam Washington karena menyembunyikan Gulen.



Pemilihan presiden dan parlemen Turki dijadwalkan akan digelar pada 14 Mei. Perlombaan untuk kursi kepresidenan diperkirakan sebagian besar akan menjadi pertarungan antara Erdogan dan saingan utamanya Kilicdaroglu. Sementara calon petahana telah mengejar kebijakan yang lebih konservatif dan independen, menjauhkan negaranya dari integrasi dengan Uni Eropa (UE) dan membina hubungan dekat dengan Rusia, Kilicdaroglu memperjuangkan pendekatan yang lebih berpihak pada Barat.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan keduanya terkunci dalam perlombaan yang ketat. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara di putaran pertama, putaran kedua akan diadakan pada 28 Mei.

Dalam wawancara tahun 2020 dengan New York Times, sebelum terpilih sebagai presiden, Biden menggambarkan Erdogan sebagai "otokrat".

"Washington harus mengambil pendekatan yang sangat berbeda terhadapnya sekarang, memperjelas bahwa kami mendukung kepemimpinan oposisi," tambahnya pada saat itu, mengutip tindakan keras Erdogan terhadap Kurdi dan kerjasamanya dengan Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
19 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved