Gaza Membara, AS Blokir Upaya Dewan Keamanan PBB Mengecam Israel
loading...
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS), bersama Inggris, memblokir Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengeluarkan pernyataan yang mengecam operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan Duta Besar Israel di PBB Gilad Erdan.
“Kami berhasil memblokir kecaman terhadap Israel dengan bantuan AS, yang bekerja sama dengan kami,” katanya kepada Radio Angkatan Darat Israel.
"AS, bersama dengan Inggris Raya, mengklarifikasi bahwa mereka tidak akan mengizinkan pernyataan," tambahnya seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Jumat (12/5/2023).
Erdan berbicara setelah 15 anggota Dewan Keamanan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Kamis tentang situasi di Jalur Gaza atas permintaan Uni Emirat Arab, Prancis dan China, dengan dukungan Rusia.
AS dan Inggris, bersama dengan Rusia, China, dan Prancis, termasuk di antara lima anggota DK PBB yang memiliki kursi tetap di dewan dan hak veto.
Penentangan mereka terhadap dikeluarkannya pernyataan atau kecaman semacam itu membuat masalah tersebut tidak pernah sampai pada pemungutan suara. AS, termasuk selama masa kepresidenan Joe Biden, memiliki catatan kuat dalam mendukung Israel di PBB, khususnya di Dewan Keamanan.
Erdan sendiri tidak berhasil mendorong DK PBB untuk mengutuk penembakan roket sembarangan oleh militan Palestina.
Setelah pertemuan itu, Swiss, yang memegang jabatan kepresidenan bergilir DK PBB untuk ini, mengatakan di Twitter pihaknya khawatir dengan pecahnya kekerasan antara Israel dan Gaza minggu ini, di mana IDF membunuh tiga komandan Jihad Islam serta kepala pasukan peluncur roketnya.
Sebelum pertemuan itu, Duta Besar Otoritas Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan adalah tugas Dewan Keamanan untuk mengutuk kejahatan Israel dan menuntut agar negara Zionis itu dimintai pertanggungjawaban.
“Kami berhasil memblokir kecaman terhadap Israel dengan bantuan AS, yang bekerja sama dengan kami,” katanya kepada Radio Angkatan Darat Israel.
"AS, bersama dengan Inggris Raya, mengklarifikasi bahwa mereka tidak akan mengizinkan pernyataan," tambahnya seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Jumat (12/5/2023).
Erdan berbicara setelah 15 anggota Dewan Keamanan mengadakan pertemuan tertutup pada hari Kamis tentang situasi di Jalur Gaza atas permintaan Uni Emirat Arab, Prancis dan China, dengan dukungan Rusia.
AS dan Inggris, bersama dengan Rusia, China, dan Prancis, termasuk di antara lima anggota DK PBB yang memiliki kursi tetap di dewan dan hak veto.
Penentangan mereka terhadap dikeluarkannya pernyataan atau kecaman semacam itu membuat masalah tersebut tidak pernah sampai pada pemungutan suara. AS, termasuk selama masa kepresidenan Joe Biden, memiliki catatan kuat dalam mendukung Israel di PBB, khususnya di Dewan Keamanan.
Erdan sendiri tidak berhasil mendorong DK PBB untuk mengutuk penembakan roket sembarangan oleh militan Palestina.
Setelah pertemuan itu, Swiss, yang memegang jabatan kepresidenan bergilir DK PBB untuk ini, mengatakan di Twitter pihaknya khawatir dengan pecahnya kekerasan antara Israel dan Gaza minggu ini, di mana IDF membunuh tiga komandan Jihad Islam serta kepala pasukan peluncur roketnya.
Sebelum pertemuan itu, Duta Besar Otoritas Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan adalah tugas Dewan Keamanan untuk mengutuk kejahatan Israel dan menuntut agar negara Zionis itu dimintai pertanggungjawaban.