Pejabat Tinggi Amerika-China Setuju Menjaga Jalur Komunikasi
loading...
Ilustrasi
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan China telah sepakat untuk menjaga komunikasi saat mereka bertemu di ibu kota Austria. Hal itu terungkap dalam pernyataan Gedung Putih .
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan dan diplomat top China, Wang Yi, mengadakan "diskusi yang jujur, substantif dan konstruktif" di Wina pada Rabu (10/5/2024) dan Kamis (11/5/2023), Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis yang penting ini untuk memajukan tujuan-tujuan ini,” sebut pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pembicaraan diadakan karena kedua negara berusaha untuk mengatasi ketegangan yang meningkat atas berbagai masalah, termasuk perdagangan, status Taiwan, klaim China di Laut China Selatan dan dorongan AS yang terus berlanjut terhadap pengaruh China yang berkembang di Pasifik.
Pejabat tinggi AS mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden mengejar persaingan dengan China tetapi tidak ingin membelok ke dalam konflik. Beijing mengatakan ingin menstabilkan hubungan yang sulit dengan Washington.
Diskusi Sullivan-Wang mengikuti pertemuan antara Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns dan diplomat tertinggi kedua China, Qin Gang, juga minggu ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan dia berharap untuk menjadwal ulang perjalanan ke China yang ditunda pada Februari setelah perselisihan atas dugaan balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas AS. China membantah balon itu digunakan untuk pengawasan.
Kesibukan diplomatik terbaru juga bisa menandakan potensi pertemuan antara Biden dan mitranya dari China, Xi Jinping, meskipun presiden AS pada hari Rabu mengatakan tidak ada kemajuan di bidang itu. Kedua pemimpin bertemu pada bulan November menjelang KTT G20 di Bali, Indonesia.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan dan diplomat top China, Wang Yi, mengadakan "diskusi yang jujur, substantif dan konstruktif" di Wina pada Rabu (10/5/2024) dan Kamis (11/5/2023), Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi strategis yang penting ini untuk memajukan tujuan-tujuan ini,” sebut pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pembicaraan diadakan karena kedua negara berusaha untuk mengatasi ketegangan yang meningkat atas berbagai masalah, termasuk perdagangan, status Taiwan, klaim China di Laut China Selatan dan dorongan AS yang terus berlanjut terhadap pengaruh China yang berkembang di Pasifik.
Pejabat tinggi AS mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden mengejar persaingan dengan China tetapi tidak ingin membelok ke dalam konflik. Beijing mengatakan ingin menstabilkan hubungan yang sulit dengan Washington.
Diskusi Sullivan-Wang mengikuti pertemuan antara Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns dan diplomat tertinggi kedua China, Qin Gang, juga minggu ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini mengatakan dia berharap untuk menjadwal ulang perjalanan ke China yang ditunda pada Februari setelah perselisihan atas dugaan balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas AS. China membantah balon itu digunakan untuk pengawasan.
Kesibukan diplomatik terbaru juga bisa menandakan potensi pertemuan antara Biden dan mitranya dari China, Xi Jinping, meskipun presiden AS pada hari Rabu mengatakan tidak ada kemajuan di bidang itu. Kedua pemimpin bertemu pada bulan November menjelang KTT G20 di Bali, Indonesia.
(esn)
Lihat Juga :
