China-Amerika Memandang Perlu Menstabilkan Hubungan
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri China , Qin Gang mengatakan pada Senin (8/5/2023), bahwa sangat penting untuk menstabilkan hubungan China- Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini dilontarkan setelah serangkaian "kata-kata dan perbuatan yang salah", yang membuat hubungan kedua negara kembali membeku.
Qin, dalam pertemuan di Beijing dengan Duta Besar AS, Nicholas Burns, menekankan secara khusus bahwa AS harus memperbaiki penanganannya terhadap masalah Taiwan dan menghentikan pengurangan prinsip "satu China".
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia merosot ke titik terendah tahun lalu, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan kunjungan resmi ke Taiwan yang diperintah secara demokratis. Kunjungan ini membuat marah China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.
Sebagai tanggapan, Beijing memutuskan saluran komunikasi formal dengan AS, termasuk satu di antara militer mereka.
"Prioritas utama adalah untuk menstabilkan hubungan China-AS, menghindari spiral ke bawah dan mencegah kecelakaan antara China dan Amerika Serikat," kata Qin kepada Burns, menurut Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Ketegangan antara kedua negara adidaya itu telah mereda November lalu, ketika pemimpin AS dan China Joe Biden dan Xi Jinping bertemu pada KTT G20 di Indonesia dan menjanjikan dialog yang lebih sering.
Namun, ketegangan kembali berkobar pada Februari, ketika sebuah balon ketinggian China muncul di wilayah udara AS. Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing.
"Serangkaian kata-kata dan tindakan yang keliru oleh Amerika Serikat sejak saat itu telah merusak momentum positif yang diperoleh dengan susah payah dari hubungan China-AS," kata Qin.
“Agenda dialog dan kerja sama yang disepakati kedua belah pihak telah terganggu, dan hubungan kedua negara sekali lagi mengalami es dingin,” lanjutnya.
Sementara Burns dalam sebuah posting di Twitter tentang pembicaraannya dengan Qin, juga berbicara tentang perlunya stabilitas hubungan.
"Kami membahas tantangan dalam hubungan AS-Tiongkok dan perlunya menstabilkan hubungan dan memperluas komunikasi tingkat tinggi," kata Burns.
Qin, dalam pertemuan di Beijing dengan Duta Besar AS, Nicholas Burns, menekankan secara khusus bahwa AS harus memperbaiki penanganannya terhadap masalah Taiwan dan menghentikan pengurangan prinsip "satu China".
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia merosot ke titik terendah tahun lalu, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan kunjungan resmi ke Taiwan yang diperintah secara demokratis. Kunjungan ini membuat marah China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.
Sebagai tanggapan, Beijing memutuskan saluran komunikasi formal dengan AS, termasuk satu di antara militer mereka.
"Prioritas utama adalah untuk menstabilkan hubungan China-AS, menghindari spiral ke bawah dan mencegah kecelakaan antara China dan Amerika Serikat," kata Qin kepada Burns, menurut Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
Ketegangan antara kedua negara adidaya itu telah mereda November lalu, ketika pemimpin AS dan China Joe Biden dan Xi Jinping bertemu pada KTT G20 di Indonesia dan menjanjikan dialog yang lebih sering.
Namun, ketegangan kembali berkobar pada Februari, ketika sebuah balon ketinggian China muncul di wilayah udara AS. Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing.
"Serangkaian kata-kata dan tindakan yang keliru oleh Amerika Serikat sejak saat itu telah merusak momentum positif yang diperoleh dengan susah payah dari hubungan China-AS," kata Qin.
“Agenda dialog dan kerja sama yang disepakati kedua belah pihak telah terganggu, dan hubungan kedua negara sekali lagi mengalami es dingin,” lanjutnya.
Sementara Burns dalam sebuah posting di Twitter tentang pembicaraannya dengan Qin, juga berbicara tentang perlunya stabilitas hubungan.
"Kami membahas tantangan dalam hubungan AS-Tiongkok dan perlunya menstabilkan hubungan dan memperluas komunikasi tingkat tinggi," kata Burns.
(esn)