Bentrok Etnis di India: 60 Tewas dan Ribuan Orang Mengungsi

Selasa, 09 Mei 2023 - 15:11 WIB
loading...
Bentrok Etnis di India: 60 Tewas dan Ribuan Orang Mengungsi
Ribuan orang terpaksa mengungsi buntut dari bentrok etnis di Manipur, India, yang telah menewaskan 60 orang. Foto/Outlook India
A A A
NEW DELHI - Otoritas di Manipur, India timur laut melaporkan, sebanyak 60 orang tewas dalam bentrokan etnis di negara bagian itu dengan massa menyerang rumah, kendaraan, gereja dan kuil.

Kepala Menteri Manipur, N Biren Singh, dalam konferensi pers pada hari Senin mengatakan bahwa lebih dari 200 orang terluka dan puluhan ribu orang mengungsi dalam bentrokan tersebut.

Kekerasan dimulai pekan lalu setelah masyarakat adat mengadakan unjuk rasa untuk memprotes tuntutan kelompok etnis utama di negara bagian itu atas status kesukuan.

Anggota komunitas Meitei, yang berjumlah 53% dari populasi negara bagian, telah menuntut pencantuman dalam kategori Suku Terdaftar selama bertahun-tahun yang akan memberi mereka akses ke lahan hutan dan menjamin mereka atas sebagian pekerjaan pemerintah dan tempat di lembaga pendidikan.

Masyarakat yang sudah diakui sebagai Suku Terdaftar, khususnya Kukis yang tinggal di kawasan perbukitan, khawatir akan kehilangan kendali atas lahan hutan leluhurnya jika permintaan Meitei diterima.

Pada hari Senin, Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengatakan kepada saluran berita bahwa situasi di Manipur terkendali dan mengimbau masyarakat untuk menjaga perdamaian.

"Pemerintah Manipur akan berkonsultasi dengan semua pemangku kepentingan sebelum mengambil keputusan tentang masalah tersebut," katanya seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/5/2023).



Ribuan tentara telah dikerahkan di negara bagian untuk menjaga ketertiban dan jam malam diberlakukan di beberapa distrik dan akses internet telah ditangguhkan. Pekan lalu, gubernur negara bagian mengeluarkan perintah "tembak di tempat" dalam "kasus ekstrem" untuk mengendalikan situasi.

Mahkamah Agung India telah menyatakan keprihatinan atas kekerasan tersebut dan meminta pemerintah negara bagian untuk menyerahkan laporan terbaru tentang tindakan bantuan dan rehabilitasi setelah seminggu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)